Jumat 01 Jan 2016 19:03 WIB

Tokoh PBNU Aceh: Kita Terlalu Sering Melihat Aib Orang Lain

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Joko Sadewo
Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.
Foto: Republika/Prayogi
Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDA ACEH – Pimpinan Dayah Mishrul Huda Malikussaleh, Gampong Lamjamee, Aceh, Tgk Rusli Daud mengatakan umat Islam ibarat tubuh dimana harus saling menjaga kasih sayang dan persaudaraan antara satu dengan yang lainnya. Karenanya, di antara sesama umat Islam haruslah saling menguatkan, jangan ada yang menyalahkan sesamanya.

Umat Islam juga hendaknya tidak saling mendengki dan membenci, serta tidak saling mengkhianati dan menjatuhkan. Menurut dia, saat ini umat Islam khususnya di Aceh sedang memasuki bulan memperingati maulid Nabi Muhammad SAW. Peringatan tersebut juga harus mampu mencontoh Rasulullah SAW. 

Umat Islam jangan hanya menjadi pelaksana Maulid Nabi saja , tetapi juga harus bisa mengikuti akhlak Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari. “Jangan hanya jadi maulidiun saja. Tiap tahun peringati maulid, tapi akhlak‎ Rasulullah belum mewarnai diri kita sebagai umatnya,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima republika.co.id, baru-baru ini.

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PWNU) Kota Banda Aceh ini mengatakan jika ingin maju dan berhasil dalam berbagai bidang, maka hal terpenting yang perlu menjadi perhatian bersama adalah umat Islam di Aceh jangan lagi saling tuding sesama, apalagi sampai menjatuhkan antara satu dengan lainnya. 

Rusli mengajak umat Islam di Aceh untuk saling mengintrospeksi kekurangan dan kesalahan diri masing-masing. Mulailah dari diri kita, anak-anak, keluarga, dan orang terdekat dengan kita. “Jangan terus menuduh orang lain salah dan tidak benar. Karena jika demikian, hidup tidak berkah karena kita terlalu sering melihat aib orang lain sehingga lupa kesalahan sendiri, jelasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement