REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Perkebunan membagikan dua juta benih pohon Kopi Arabika Java Preanger kepada 65 kelompok tani dari 11 kabupaten di Jawa Barat, Kamis (31/12). Pembagian dilakukan di Halaman Gedung Sate Bandung.
"Setiap benih kopi yang dibagikan bersertifikat, sehingga menjadi benih kopi yang unggul baik dari sisi umur, proses pembuahan, hingga jumlah, dan ukuran buah yang dihasilkan," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, usai pembagian benih biji kopi.
Ia mengatakan bahwa tanaman kopi ini bisa dipanen hanya dalam waktu 11 bulan dari waktu normal tiga tahun masa tanam. Pembagian benih kopi gratis ini merupakan upaya Pemprov Jawa Barat mendorong pengembangan produk perkebunan yang dimulai dari hulunya.
"Untuk memperbanyak masyarakat penanam kopi, para petani-petani rakyat perlu didorong, diberi subsidi. Subsidinya bukan subsidi uang, tapi subsidi bibit yang sudah unggul. Sebab kalau subsidi uang boleh jadi salah, malah nanti tidak dibelikan bibit atau dibelikan bibit tapi salah - bukan bibit unggul," kata dia.
Ia mengatakan potensi yang dimiliki bibit unggul kopi yang dibagikan ini mencapai 600 ribu hektare dengan produksi ideal per hektarnya bisa menghasilkan 2 ton kopi. Namun pihaknya mengungkapkan produksi tersebut masih bisa ditingkatkan hingga 3 ton per hektarnya.
Sementara itu terkait lahan perkebunan kopi di Jawa Barat saat ini, menurut data BPS luas perkebunan di Jawa Barat mencapai 494.900 hektare atau 13,28 persen dari luas total wilayah Provinsi Jawa Barat 3,7 juta hektare.