REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah menelusuri temuan terompet tahun baru yang dibuat dari bahan sampul Al Quran dan telah beredar luas di wilayah Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah.
Langkah ini dilakukan guna menindaklanjuti laporan dari masyarakat yang telah mempersoalkan keberadaan terompet ini. “Masih kita telusuri dari mana sumbernya,” ujar Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Nur Ali di Semarang, Senin (28/12).
Menurut Kapolda, terompet yang terbuat dari sampul Alquran ini –awalnya—dilaporkan warga pada Ahad (27/12). Seorang warga yang juga tokoh Agama di kawasan Kebondalem, Kabupaten Kendal memmpersoalkan temuan ini.
Sampul Alquran tersebut juga tercantum tulisan ‘Kementrian Agama RI tahun 2013’ dan kaligrafi. Terompet ini j di salah satu mini market di Kebondalem hingga dilaporkan kepada aparat kepolisian.
Terkait hal ini, lanjut Kapolda, polisi akan mendalami apakah ada unsur kesengajaan atau kelalaian dalam pembuatan terompet yang jamak menjadi salah satu pernik untuk merayakan malam pergantian tahun ini.
“Adanya ketidaksengajaan atau hal lainnya berkaitan dengan temuan ini, masih ditindaklanjuti oleh aparat kepolisian. Semoga cepat terungkap,” lanjut Nur Ali.
Berdasarkan sumber di kepolisian, terkait dengan temuan ini puluhan terompet disita dari sejumlah mini market di wilayah Kabupaten Kendal. Namun di sejumlah mini market, sebagian terompet tersebut sudah terjual.
Pihak pengelola mini market tidak mengetahui terompet tersebut terbuat dari sampul Alqura. Karena sampul Al Quran tersebut digunakan sebagai material dasar dan dibungkus dengan kertas hias.
Barang tersebut disuplai dalam jumlah besar dari gudang mini market di kawasan kawasan industri Wijayakusuma, Kota Semarang. Terkait temuan ini polisi dikabarkan telah mengamankan terompet seperti ini dari 21 gerai mini market.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Burhanudin mengatakan pihaknya telah menelusuri asal muasal (produsen) terompet tersebut. Diperkirakan terompet ‘bermasalah’ ini diproduksi di Solo.