REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR RI Dadang Rusdiana menyarankan, partai politik tidak meributkan masalah jatah menteri. Ia meminta, semua parpol agar lebih mengedepankan kepentingan bangsa.
"Jadi dalam kondisi bangsa seperti ini, jangan lagi mempersoalkan berapa jatah parpol, atau misalnya menteri harus dari kalangan profesional atau parpol? Yang penting bisa bekerja dan tidak buat kegaduhan, itu menteri yang ideal," kata Dadang, Senin (28/12).
Dirinya meminta semua pihak untuk bersabar dan memberikan kesempatan pada Jokowi untuk memikirkan perombakan kabinet dengan orang-orang yang dipilih olehnya.
Sinyal-sinyal reshuffle kabinet jilid II semakin kuat, bahkan dikabarkan Partai Amanat Nasional (PAN) akan mendapatkan kursi menteri.
"Jadi saya kira presiden harus diberi kesempatan yang seluas luasnya untuk merombak kabinet kerja ini, kalau perlu total agar kabinet mampu denagn cepat merespon harapan rakyat,'' ujar dia.
Bahkan partainya Hanura, yang juga partai pendukung pemerintah tidak mempersoalkan jika PAN mendapatkan jatah kursi menteri. Sebab, reshuffle itu hak prerogratif presiden.
''Makanya silahkan saja mau ganti kapan saja, siapa yang nambah, siapa yang berkurang, Hanura akan menerima dengan lapang dada, yang penting pemerintah menjadi lebih efektif dengan reshuffle ini," tuturnya.