Senin 28 Dec 2015 00:56 WIB

Mengenal Boxing Day di Inggris

Red: M Akbar
aktivitas berbelanja pada boxing day
Foto: istimewa
aktivitas berbelanja pada boxing day

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Dr. Murniati Mukhlisin, M.Acc (Konsultan Sakinah Finance, Tinggal di Colchester, Inggris)

Saat Boxing Day dua tahun lalu, Sakinah Finance memberikan tips kepada yang suka (baca: gila) belanja (shopaholic). Tipsnya berisi supaya tidak berlomba-lomba mengantre hanya untuk mendapatkan barang serba diskon. Tujuannya untuk menghindari belanja menggebu-gebu (impulse shopping) atau belanja yang tiada manfaatnya (mubazir).

Kali ini kami ingin berbagi tentang apa rahasia di balik Boxing Day atau sejenisnya yang juga kita dapati di Indonesia saat lebaran atau natalan. Apakah ada tips bagi yang ingin belanja tapi pada saat yang bersamaan berhemat (saver) saat musim diskon?

Boxing Day

Boxing Day yang diadakan kemarin serempak di semua kota di negaranya David Cameron ini menjadi pesta rakyat pascanatalan. Menurut The Guardian, diperkirakan ada 14 juta pembeli yang belanja antara 2,74-2,9 miliar pounds pada hari itu.

 

Sedangkan Black Friday, suatu program diskon besar-besaran serupa Boxing Day meniru tradisi negaranya Barrack Obama, mengalami peningkatan belanja pembeli sebesar 1,4 miliar pounds di Inggris bulan lalu. Kalau Boxing Day diadakan serempak pada tanggal 26 atau 27 Desember sejak tahun 1830-an maka Black Friday dibuat setiap hari Jumat setelah Thanksgiving Day sejak tahun 1932.

Mengapa diskon?

Sebagian perusahaan akan tutup buku setiap akhir tahun. Artinya mereka berusaha untuk menghabiskan stok yang ada di tokonya menjelang tutup buku, apakah salah satunya di bulan November saat Black Friday dan apakah Desember saat Boxing Day. 

Bagi negara empat musim seperti di bumi daratan Eropa, penghabisan stok juga dilakukan di saat pergantian musim, dari musim gugur (Spring) ke musim panas (Summer) contohnya.

Pembeli yang jeli akan tahu tema, motif dan model apa dari tahun ke tahun atau musim ke musim yang mempengaruhi minat belinya. Umumnya produk bertema khas dengan model tertentu tahun itu, jadi pembeli tidak akan minat membeli lagi di tahun selanjutnya. Maka dari itu barang produksi tahun ini harus habis sebelum bergantinya tahun dan musim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement