Senin 28 Dec 2015 00:56 WIB

Mengenal Boxing Day di Inggris

Red: M Akbar
aktivitas berbelanja pada boxing day
Foto:

Di Indonesia, hampir semua toko misalnya di Tanah Abang atau Thamrin City akan mengambil kesempatan untuk menggenjot keuntungaan saat even-even tertentu misalnya lebaran dan perayaan hari besar lainnya, musim haji serta bulan mulainya tahun ajaran baru atau bulan masuk kuliah. Namun setelah toko sepi, program diskon atau penghabisan stok mulai digelar.

Taktik

Ketika barang-barang sisa masih didapati di gudang, maka para toko akan bergegas menjual dengan memotong keuntungan separuhnya atau tidak mengambil untung asalkan pulang modal dan semua biaya pokok tertutup (break-even point). Barang-barang cacat produksi atau sisa pabrik pun dijual dengan harga yang sangat miring asalkan tidak menjadi barang onggokan di toko.

Mengapa demikian? Jika stok habis, penjualan toko-toko atau perusahaan akan naik, untung tentu saja naik atau kalaupun stabil yang jelas kinerja akan naik. Selanjutnya perusahaan juga akan dapat memproduksi barang baru lagi, menggunakan gudang yang sudah kosong dan mengejar keuntungan baru lagi.

Bagaimana dengan pembeli?

Bagi yang ingin memenuhi kebutuhan baju baru, alat rumah tangga baru, dan buku-buku memang menunggu masa diskon adalah pilihan tepat.

Namun para keluarga perlu memperhatikan beberapa hal seperti pertama, menuliskan barang yang diperlukan, apakah memang butuh atau hanya ingin dan ikut-ikutan. Ingat semua yang kita belanjakan juga harus memenuhi tujuan-tujuan syariah (Maqasid Syariah) yang sering disentuh saat pelatihan Sakinah Finance.

Kedua, apakah sudah ada dana untuk membeli barang-barang yang sudah dituliskan tadi? Jika tidak, sebaiknya jangan dipaksakan hingga sambil harus berhutang.

Ketiga, apakah barang-barang tersebut dapat digunakan minimal dalam masa satu tahun ke depan? Maksudnya jangan sampai barang yang dibeli hanya akan dipakai beberapa saat saja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement