REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Data dari Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) menunjukkan selama satu tahun terakhir pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla ada lima orang tewas dan ratusan ditahan karena konflik agraria.
Dikutip dari akun twitter KPA yakni @SeknasKPA memperlihatkan konflik agraria 2015 yang dihimpun melalui media dan laporan yang langsung masuk ke KPA. Hasilnya, meninggal 5 orang, tertembak (39 orang), ditahan (278 orang), dan dianiaya (124 orang).
Sedangkan luas lahan konflik mencapai 400.429.000 hektare dan jumlah kepala keluarga yang menjadi korban konflik agraria mencapai 108.648 KK
Dari jumlah tersebut, tercatat persoalan agraria yang menyangkut perkebunan menempati posisi konflik tertinggi dengan 126 konflik. Disusul oleh konflik infrastruktur (70 konflik), kehutanan (24 konflik), pertambangan (13 konflik), pertanian (4 konflik), pesisir atau perairan (4 konflik), dan lain-lain (9 konflik).