REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Kematian ayam selama perjalanan dari Jawa Barat terutama kawasan Ciamis sebagai sentra produksi ayam potong menuju Jakarta mencapai 11 persen. Tingginya kematian ayam ini, membuat jalan tol Cileunyi-Tasikmalaya (Citas) semakin mendesak dibutuhkan.
Menurut Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa, kawasan Ciamis dan sekitarnya adalah sentra produksi ayam di Jabar. Hasil produksinya, mayoritas dikirim ke Jakarta dan Bandung.
"Berdasarkan kajian, 11 persen ayam-ayam ini mengalami kematian selama perjalanan dari sentra produksi ayam ke Jakarta," ujar Iwa, Ahad (27/12).
Penyebab ayam tersebut mati, kata dia, karena angkutan lama di perjalanan sehingga ayam pusing dan mati.
Percepatan pembangunan jalan tol Cileunyi-Tasikmalaya, ujarnya, harus dilakukan agar pergerakan barang dan orang termasuk berbagai produk pertanian dan peternakan dari sentra-sentra produksi di kawasan Priangan bisa lebih cepat.
Sehingga, akan mengurangi biaya transportasi, waktu perjalanan, dan kerugian akibat kerusakan selama perjalanan seperti halnya kematian ayam-ayam ini.
"Memang ini baru kajian, tapi percepatan jalan tol ini mutlak harus dilakukan," katanya.
Karena, kata dia, ada banyak aspek yang terkait di dalamnya. Sentra produksi ayam di Jabar akan terbantu dari sisi transportasi. Karena, hampir 50 persen kebutuhan ayam di ibukota berasal dari Ciamis dan sekitarnya.
Dengan keberadaan tol Citas, kata Iwa, lamanya perjalanan Ciamis Bandung bisa dipangkas beberapa jam. Biasanya Ciamis-Bandung ditempuh selama 3-5 jam dengan jalur saat ini dalam keadaan normal, maka dengan menggunakan tol, diprediksi waktu tempuh hanya 1 jam, Ciamis-Bandung.
"Ciamis Bandung kan 70 kilometer, kalau 70 km/jam, ya artinya bisa ditempuh dalam 1 jam, itu targetnya. Makanya mohon dukungan semua pihak agar tol ini bisa segera terealisasi," katanya.
Saat ini, kata Iwa, rencana pembangunan tol Citas sudah masuk dalam tahap feasibility study. Selain itu rencana tol ini juga sudah masuk ke dalam jaringan tol nasional di kementrian PU-Pera. Tol Citas, akan segera lelang di Kementrian PU.
"Diharapkan 2016 akhir sudah mulai. 2018 insya-Allah sudah jadi. Mohon doanya saja," katanya.