Sabtu 26 Dec 2015 20:04 WIB

Kapal Tenggelam di Sumenep Bawa Material Jembatan dari Gresik

Red: Ilham
Kapal Tenggelam (ilustrasi)
Foto: Antara
Kapal Tenggelam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUMENEP -- Kapal barang yang tenggelam di perairan sebelah utara Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep, bertolak dari salah satu pelabuhan di Gresik, Jawa Timur.

"Kapal nahas tersebut berangkat dari Gresik dengan tujuan Pulau Karamian, Masalembu, dengan mengangkut bahan material pembangunan dermaga di Desa Karamian. Itu sesuai informasi dari awak kapal tersebut," kata Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Hasanuddin di Sumenep, Sabtu (26/12) malam.

Kapal barang yang mengangkut bahan material pembangunan dermaga seperti semen dan batu coral itu, tenggelam di perairan sebelah utara Pulau Masalembu pada Jumat (25/12), sekitar pukul 06.00 WIB.

Desa Karamian adalah salah satu desa di Kecamatan Masalembu yang merupakan pulau tersendiri dan terpisah dari ibu kota Kecamatan Masalembu yang berada di Pulau Masalembu. "Kapal barang tersebut berangkat dari Gresik pada Rabu (23/12). Kapal itu dihadang kondisi cuaca laut buruk di sekitar Perairan Masalembu sejak Kamis (24/12) dan tenggelam pada Jumat (25/12) setelah sebelumnya oleng dan terbalik," kata Hasanuddin.

Ia menjelaskan, tujuh awak kapal naas tersebut sempat terapung di laut sekitar 24 jam setelah kapalnya tenggelam. "Mereka ditolong oleh perahu nelayan asal Rembang, Jawa Tengah, yang melintas di lokasi kejadian, dalam kondisi selamat pada Sabtu pagi sekitar pukul 05.00 WIB dan selanjutnya dibawa ke Pulau Karamian," katanya.

Hasanuddin juga mengemukakan, kapal nahas tersebut diawaki oleh tujuh orang dan semuanya bukan warga Sumenep. Tujuh awak kapal itu adalah H Taqwim (nakhoda), Mate, Suhardi, Zainuddin, Gusnadi, Nurdin, dan Bahri. (Terapung 24 Jam, Awak Kapal di Sumenep Selamat).

"Mereka dalam kondisi sehat. Saat ini, mereka ditampung di mess proyek pembangunan dermaga dan kondisi kesehatannya telah dicek oleh petugas Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Karamian," kata Hasanuddin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement