Rabu 23 Dec 2015 11:30 WIB

Pemerintah Harus Konsisten Turunkan Beban Masyarakat

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Winda Destiana Putri
Pengurus YLKI, Tulus Abadi
Foto: Republika/Agung Supri
Pengurus YLKI, Tulus Abadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Yayasan Layanan Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan pemerintah harus konsisten mengurangi beban masyarakat dengan tidak hanya menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) saja.

Dia menilai yang paling dirasakan oleh masyarakat adalah efek domino BBM yakni harga sembako dan tarif angkutan umum.

"Pemerintah harusnya juga menurunkan harga kebutuhan pokok yang sedang tinggi dan tarif angkutan umum, kalau tidak bisa turun, maka masyarakat tidak terpengaruh dengan adanya penurunan harga BBM," ujar dia kepada Republika.co.id Rabu (23/12).

BBM bagian dari biaya produksi, idelanya jika biaya produksi turun maka harga hasil produksi juga otomatis turun. Tulus mempertanyakan jika penurunan harga BBM tidak diikuti dengan penurunan harga produksi.

Terkait tarif angkutan umum, Tulus menilai kurang tepat jika terjadi fluktuatif. Perlu ada formula khusus untuk menghitung ongkos transportasi agar tidak memberatkan masyarakat dan juga pemilik kendaraan.

Sebelumnya pemerintah memastikan harga BBM termasuk premium dan solar akan diturunkan Januari 2016. Karena saat ini harga minyak dunia berada pada posisi terendah selama 11 tahun terakhir senilai 36.32 dolar AS per barel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement