Selasa 22 Dec 2015 08:48 WIB

Kisruh Tambang Emas, DPRD Jatim Panggil Pemkab Banyuwangi

Rep: Andi Nurroni/ Red: Bilal Ramadhan
Tambang Emas, Ilustrasi
Tambang Emas, Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — DPRD Jawa Timur memanggil Pj Bupati Banyuwangi dan sejumlah pejabat menyusul kisruh di lokasi penambangan emas Gunung Tumpang Pitu, Banyuwangi awal Desember lalu. DPRD meminta keterangan soal aspek legalitas serta dampak sosial dan lingkungan dalam operasi tambang emas tersebut.

Ketua Pansus Pertambangan DPRD Jawa Timur Ahmad Hadinuddin berpendapat, adanya gejolak sosial bisa jadi dipicu oleh kurangnya manfaat yang dirasakan masyarakat atas kehadiran tambang emas tersebut.

Setelah mendengarkan keterangan Pj Bupati Banyuwangi dan jajarannya, serta Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Timur, Ahmad menyampaikan, pihaknya masih harus mempelajari keterangan yang diberikan.

“Intinya kami masih kami perdalam data-datanya, karena baru masuk tadi. Tadi ada beberapa hal yang menjadi catatan, rencana reklamasi, rencana angaran belum dituntaskan,” ujar Ahmad di Gedung DPRD Jawa Timur, Senin (21/12).

Tambang emas Tumpang Pitu, menurut Ahmad, tidak dimungkiri adalah proyek prestisius dengan potensi uang triliunan rupiah. Oleh karena itu, menurut dia, banyak terjadi benturan kepentingan di sana. Demi menggali data-data lebih luas, Ahmad mennyampaikan, pansus akan datang ke lokasi pada 28-29 Desember mendatang.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas ESDM Jawa Timur Dewi Putriatni menjelaskan, saat ini, Pemprov Jawa Timur masih menindaklanjuti sejumlah prosedur penambangan dalam proyek Tumpang Pitu. Di antaranya, kata Dewi, adalah laporan eksplorasi, studi kelayakan, rencana reklamasi, serta rencana pascatambang.

Dewi menjelaskan, PT Bumi Suksesindo (BSI) selaku operator telah mendapatkan izin penambangan di lahan seluas 194,7 hektare.  Menurut Dewi, eksploitasi emas di Tumpang Pitu menggunakan metode heap leaching yang diklaim tidak mencemari lingkungan.

Pj Bupati Banyuwangi Banyuwangi Zarkasi melaporkan, pascakerusuhan yang menyebabkan kerusakan fasilitas tambang, kini kondisi sudah kondusif. Menurut dia, selama ini, Pemkab Banyuwangi telah memperjuangkan aspek keadilan dalam penambangan emas Gunung Tumpang Pitu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement