Senin 21 Dec 2015 17:14 WIB

Gubernur Karwo Ancam Larang Sepak Bola di Jawa Timur

Rep: Lintar Satria / Red: Ilham
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan (kiri) bersama Gubernur Jatim,Sukarwo (kanan) meresmikan Terminal Bandar Udara Abdul Rahman Saleh, Malang, Jawa Timur, Kamis (25/6).
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan (kiri) bersama Gubernur Jatim,Sukarwo (kanan) meresmikan Terminal Bandar Udara Abdul Rahman Saleh, Malang, Jawa Timur, Kamis (25/6).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Gurbenur Jawa Timur Soekarwo mengatakan, bila kekerasan antarpendukung klub sepak bola terus terjadi, sepak bola akan dilarang di Jawa Timur. Pakde Karwo, biasa ia dipanggil, menambahkan hukum tetap ditegakan namun ia percaya bila harus ada kanalisasi pada aktulisasi diri anak muda. Agar fanatisme supporter tidak berujung kepada kekerasan.

“Pertama hukum harus ditegakan, kedua harus ada solusi kanalisasi permasalahan aktualisasi anak muda, itu bisa. Tapi kekerasan pidana tetap harus ditegakkan,” katanya di Universitas Muhammadiyah Malang, Malang, Jawa Timur, Senin (20/12).

Pakde Karwo mengatakan, sudah ada solusi dari Kapolri Badrodin Haiti dengan bersilahturami ke supporter-supporter sepakbola. Cara tersebut diharapkan dapat kembali dilakukan bersama Kapolda Jawa Timur agar dua kelompok yang bertikai tidak kembali memicu kekerasan terlebih sampai menimbulkan korban. (Baca juga: Nurmawati Jual Perempuan di Tempat Karaoke).

Sebelumnya, dua orang Aremania dilaporkan tewas dalam penyerangan yang diduga dilakukan rombongan Bonek di Sragen, Jawa Tengah. Penyerangan tersebut terjadi di dua lokasi yang berbeda, pertama di kompleks stasiun pengisian bahan bakar umum Jatikusumo, Sragen.

Saat itu serombongan kelompok suporter Aremania tengah beristirahat di tempat tersebut. Tiba-tiba, bus tersebut diserang kelompok yang diduga adalah Bonek, suporter dari Persebaya, yang menumpang beberapa truk. (Aparat Diminta Tindak Tegas Oknum Suporter).

Selain melempari bus, mereka menganiaya para penumpangnya. Salah satunya Eko Prasetyo, warga Dukuh Sebaluh, Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, yang mengalami luka parah hingga akhirnya tewas di lokasi tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement