REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Nelayan di Kabupaten Karawang, Jabar diminta untuk mewaspadai gelombang tinggi saat musim penghujan ini. Gelombang tinggi ini bisa mengancam keselamatan jiwa. Terlebih lagi, beberapa hari yang lalu sudah ada kasus kapal nelayan Indramayu tenggelam di perairan Karawang.
Yani Yohanes (38 tahun), nelayan asal Desa Cemara Jaya, Kecamatan Cibuaya, mengatakan, dengan adanya kasus kapal tenggelam ini, nelayan Karawang jadi mulai waspada. Terutama, bila cuacanya buruk, mereka mengurungkan niat untuk pergi melaut.
"Cuaca seperti ini sulit diprediksi, makanya kita harus waspada," ujarnya, kepada Republika, Ahad (20/12).
Menurut Yani, saat ini nelayan di desanya tak lagi mencari udang. Melainkan, beralih ke kepiting ataupun rajungan. Saat ini, nelayan yang melaut masih relatif banyak. Tetapi, hal itu bergantung juga dengan cuaca.
Dengan kata lain, karena curah hujannya belum tinggi, nelayan tetap memaksakan diri untuk melaut. Namun, bila di tengah-tengah perjalan cuaca menjadi buruk, mereka langsung buru-buru kembali ke daratan khawatir dengan gelombang tinggi.
Wakil Ketua HNSI Kabupaten Karawang, Sahari, mengatakan, pihaknya sudah mengimbau nelayan supaya mewaspadai musim baratan ini. Musim baratan, bisa mengakibatkan tingginya gelombang di tengah laut.
"Musim baratan ini, diprediksi puncaknya akan terjadi pada akhir Januari sampai awal Februari," ujarnya.