Jumat 18 Dec 2015 16:47 WIB

Walhi: Banjir Kabupaten Bandung Terus Meluas dalam 10 Tahun

Rep: c26/ Red: Andi Nur Aminah
 Sejumlah warga melintasi jalan yang tergenang banjir di Jalan Cingised, Arcamanik, Kota Bandung, Ahad (8/2).  (foto : Septianjar Muharam)
Sejumlah warga melintasi jalan yang tergenang banjir di Jalan Cingised, Arcamanik, Kota Bandung, Ahad (8/2). (foto : Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Direktur Eksekutif Walhi Jawa Barat (Jabar) Dadan Ramdan mengatakan banjir Kabupaten Bandung dalam sepuluh tahun terakhir terus meluas. Bahkan menyebar sampai ke wilayah sekitar Kabupaten Bandung.

"Dalam sepuluh tahun terakhir cekungan Bandung, banjir terjadi ada di sekitar tiga puluh kecamatan. Baik Kabupaten Bandung dan meluas ke Kota bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota cimahi," katanya dalam sebuah diskusi di Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (18/12).

Ia menyebutkan banjir tidak hanya karena sampah dan luapan air semata. Melainkan faktor kebijakan tata ruang yang justru memperburuk daerah resapan air. Oleh karenanya dinas yang berkaitan dengan tata ruang di Kabupaten Bandung juga harus berperan dalam program penanganan banjir.

Menurutnya wilayah sekitar Kabupaten Bandung Utara (KBU) terus menerus mengembangkan pembangunan. Akibanya betonisasi tidak terelakan. Padahal KBU merupakan wilayah tinggi yang menjadi daerah resapan air.

"Upaya apapun kalau betonisasi di KBU terus dibangun maka banjir tetap tidak bisa diatasi. Karena itu merupakan wilayah resapan air," ujarnya.

Oleh karena itu, perlu ada kebijakan baru dalam pembangunan dan tata ruang Kabupaten Bandung. Sebab semakin kacaunya tata ruang akan berkontribusi terhadap rusaknya lingkungan yang mengakibatkan banjir di wilayah yang lebih rendah. 

Ia menyarankan ini menjadi solusi jangka panjang yang harus segera diterapkan pemerintah mulai saat ini. Sementara solusi jangka pendek bisa dimulai dengan terus melakukan normalisasi sungai serta penanaman kesadaran merawat lingkungan ke seluruh elemen masyarakat.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement