REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggunakan dua buah pesawat tanpa awak atau yang biasa dikenal dengan sebutan drone untuk mempermudah pemetaan kota melalui medium foto udara.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kota Surabaya Muhamad Fikser, di Surabaya, Kamis (17/12), mengatakan penggunaan drone milik Pemkot ini untuk pemetaan wilayah, dokumentasi foto dan video, hingga monitoring progress pembangunan infrastruktur dapat dilakukan dengan mudah dan akurat.
"Dengan adanya pesawat tanpa awak ini, angle foto dan video untuk dokumentasi Pemkot Surabaya akan lebih beragam," katanya.
Fikser mencontohkan Kota Surabaya dikenal memiliki banyak taman, sangat disayangkan jika dokumentasi foto taman hanya diambil dari darat. Selain itu, penggunaan drone dipastikan akan sangat beragam, dikarenakan drone akan digunakan oleh oleh seluruh jajaran SKPD di lingkungan Pemkot Surabaya.
"Untuk dokumentasi foto taman, pedestrian dan pembangunan infrastruktur biasanya menggunakan bantuan crane dari Dinas Kebakaran," katanya.
Nantinya, lanjut dia, hasil foto dan video pesawat tanpa awak ini akan digunakan di beragam media promosi milik semua dinas yang ada di lingkungan Pemkot Surabaya. "Tujuannya untuk promosi Kota Surabaya ke dunia luar yang lebih efisien dan menarik, kata Fikser.
Nantinya, lanjut dia, pesawat tanpa awak ini akan difungsikan oleh semua kedinasan yang ada di lingkungan Pemkot Surabaya, baik untuk monitoring pembangunan, dokumentasi taman/pedestrian, hingga dokumentasi di kawasan yang susah dijangkau dengan tenaga manusia seperti di kawasan mangrove Wonorejo.
"Hari ini (17/12) drone sudah digunakan untuk dokumentasi di kawasan mangrove Wonorejo, tujuannya untuk pemenuhan stok foto oleh bagian humas sekaligus dijadikan bahan monitoring untuk SKPD terkait," tegas Fikser.