REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinamika skandal pencatutan nama Jokowi-JK di Majelis Kehormatan Dewan (MKD) berujung klimaks. Politikus Partai Golkar Setya Novanto menyatakan pengunduran diri dari jabatan ketua DPR RI, kemarin (16/12) malam.
Kursi ketua legislatif kemudian kosong. Menurut Wakil Ketua DPR Agus Hermanto, kekosongan tersebut tak akan mengganggu jalannya sidang di DPR, menjelang masuk masa reses yang dimulai besok (18/12).
"Jika pimpinan tidak ada, semua harus berjalan, tidak boleh terlambat. Kami akan persiapkan diri," ujar politikus Partai Demokrat ini di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (17/12).
Bagaimanapun, rapat paripurna yang sedianya dimulai pukul 10.00 WIB pagi ini (17/12) mesti ditunda hingga pukul 13.30 WIB. Menurut Agus, pengunduran tersebut disebabkan dirinya selaku pimpinan DPR harus mengadakan rapat internal dengan Sekjen DPR terkait Setya Novanto yang tak lagi sebagai ketua DPR.
Agus juga menekankan, figur pengganti Setya mesti ditentukan sebelum masuk masa reses. Dia menegaskan, sebaiknya tak berspekulasi mengenai pengganti Setya.
"Bagaimana tindak lanjut sesudahnya, yang penting sebelum reses," kata dia.
"Pak Novanto mengundurkan diri pada waktu itu juga sehingga kita baru tahu pada saat itu juga. Tak pernah dikomunikasikan kepada kita seluruhnya," katanya menegaskan.
Baca juga: Polisi: Pemilik Akun @ypaonganan Ditangkap karena Konten Pornografi