Rabu 16 Dec 2015 23:11 WIB

Laode: Prioritas KPK Harus Kasus Besar

Rep: Eko Supriyadi/ Red: M Akbar
Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode Muhammad Syarif menjalani uji kelayakan dan kepatutan Capim KPK oleh Komisi III di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (16/12).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode Muhammad Syarif menjalani uji kelayakan dan kepatutan Capim KPK oleh Komisi III di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (16/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon pimpinan KPK Laode Muhammad Syarif menyatakan jika terpilih jadi pimpinan KPK ia akan memprioritaskan kasus-kasus korupsi besar. Ia menilai selama ini KPK kerap kali fokus pada kasus korupsi yang kerugian negaranya kecil. 

''Saya tidak mau mengerjakan yang kecil-kecil. Paling tidak untuk pengeluaran negara yang mempunyai hajat hidup orang banyak mesti didahulukan,'' kata Laode, saat uji kelayakan dan kepatutan oleh Komisi III DPR, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (16/12).

Laode mengatakan, KPK harus melakukan pendekatan yang holistik. Penindakan dan pencegahan harus terintegrasi dari akarnya, yaitu pendapatan negara dan pengeluaran negara.

Kalau melihat anatomi pengeluaran lembaga negara, belanja kementrian dan subsidi lembaga di daerah, perlu ada skala prioritas . Untuk bisa melakukan pencegahan baik dari pendapatan dan pengeluaran, kata dia, banyak mitra strategis yang belum teksplorasi oleh KPK, yaitu BPKP, BPK, Ombudsman dan lembaga audit negara lainnya. 

''Kalau sistem pencegahan KPK mampu menggandeng, insyallah dari segi pendapatan dan pengeluaran bisa diperbaiki sedikit demi sedikit,'' ungkap Laode.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement