Rabu 16 Dec 2015 16:25 WIB

Banjir Bandang, Pasaman Tetapkan Status Tanggap Darurat

Rep: umi nur fadhilah/ Red: Ani Nursalikah
Banjir bandang (ilustrasi)
Foto: pedulikemanusiaan.org
Banjir bandang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Banjir bandang yang melanda Jorong Kampung Padang Pariaman Daerah, Nagari Air Manggis, Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat (Sumbar) menyebabkan 409 jiwa terpaksa mengungsi.

Bencana tersebut membuat pemerintah setempat menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari, dimulai hari ini.

"Banjir bandang terjadi sekitar pukul 18.30 WIB kemarin membuat 409 jiwa atau 230 kepala keluarga mengungsi," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Pagar Negara di Kota Padang, Sumatra Barat, Rabu (16/12).

Ia menjelaskan, banjir bandang tersebut terjadi akibat hujan deras yang mengguyur sejak pukul 15.00 WIB pada Selasa lalu. Berdasarkan laporan dari BPBD Pasaman, ia menuturkan, sebanyak 409 jiwa atau 230 kepala keluarga (KK) mengungsi.

Sebanyak tujuh rumah mengalami rusak ringan, empat rumah rusak sedang, tujuh rumah rusak berat, satu diantaranya hanyat. Kemudian, irigasi sepanjang 250 meter rusak, saluran air bersih (PDAM) rusak, serta dua unit bendungan jebol.

Selain itu, sejumlah tebing sungai banyak yang longsor, terjadi sedimentasi didasar sungai sehingga dasar sungai hampir sama tinggi dengan pemukiman. Bahkan, aliran sungai baru, terbentuk dan mengarah ke pemukiman.

Saat ini, Pagar menuturkan, pemerintah setempat sedang melakukan pendataan. Alat berat dari Dinas PU setempat sudah dikerahkan untuk membersihkan sisa-sisa banjir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement