REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Sebuah kapal nelayan asal Rembang, Jateng, KM Sumber Baru 5A, tenggelam di perairan Indramayu akibat dihempas gelombang tinggi. Beruntung, 17 nelayan yang merupakan nahkoda dan anak buah kapal (ABK) itu berhasil diselamatkan setelah terkatung-katung beberapa jam di laut.
Komandan Kapal VIII 1006 Ditpol Air Polda Jabar, Brigadir Masnudin menjelaskan, KM Sumber Baru 5A itu bertolak dari Blanakan, Subang, Ahad (13/12) sekitar pukul 08.00 WIB. Saat sampai di perairan Brangbang, sekitar 40 mil dari lurusan Truntum Kabupaten Indramayu, tiba-tiba cuaca buruk datang.
Kapal yang baru saja lego jangkar usai menebar jaring pursin itu, tiba-tiba diterjang ombak setinggi dua sampai tiga meter, Senin (14/2) sekitar pukul 05.30 WIB. Terjangan ombak tersebut bahkan menyebabkan kapal bocor sehingga air masuk ke dalam kapal.
Nahkoda kapal, Kusmino dan para ABK-nya segera memotong tali jangkar dan memutuskan untuk segera berlayar ke daratan. Namun, air yang semakin banyak masuk ke dalam kapal membuat kapal tersebut akhirnya tenggelam.
Nahkoda dan 16 ABK-nya kemudian terjun ke laut dan berpegangan pada jerigen kosong dan pelampung supaya tidak tenggelam. Selang sekitar 3,5 jam kemudian, di lokasi itu melintas KM Sumber Laut asal Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu yang langsung menolong 17 korban tersebut.
Nahkoda KM Sumber Laut, Darkim (35) kemudian membawa seluruh korban ke TPI KUD Eretan Kulon, Senin (14/12) sekitar pukul 18.30 WIB. Setelah itu, mereka melaporkan peristiwa itu ke petugas. ''Jadi 17 orang awak kapal KM Sumber Baru 5A itu selamat semua,'' tegas Masnudin, Selasa (15/12).
Dari 17 orang korban tersebut, tiga orang di antaranya berasal dari Rembang, Jateng, satu orang dari Ciasem, Subang dan sisanya dari Parean, Kecan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.