Senin 14 Dec 2015 21:00 WIB

Libur Akhir Tahun, Sleman Targetkan 350 Ribu Wisatawan

Rep: C97/ Red: Yudha Manggala P Putra
Objek wisata Candi Ijo di komplek candi Prambanan, Sleman Yogyakarta
Foto: WisataPrambanan
Objek wisata Candi Ijo di komplek candi Prambanan, Sleman Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sleman menargetkan kunjungan ratusan ribu wisatawan pada liburan akhir tahun 2015. Hal ini mengingat waktu libur natal berdempetan dengan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Di mana keduanya merupakan tanggal merah.

Ditambah dengan waktu libur sekolah dan tahun baru. Sehingga akan ada banyak masyarakat yang memanfaatkan waktunya untuk berkunjung ke tempat wisata. "Targetnya sekitar 350 ribu wisatawan lah. Itu untuk total pengunjung di lokasi wisata se-Sleman," kata Kepala Disbudpar Sleman, AA Ayu Laksmidewi, Senin (14/12).

Ia mengemukakan angka tersebut sudah merupakan peningkatan wisatawan sebesar 10 persen dari tahun lalu. Adapun lokasi yang paling banyak menyedot pengunjung di antaranya Prambanan, Sindu Kusuma Edupark (SKE), Lava Tour, Kaliurang, dan Museum Gunung Merapu (MGM).

Ayu mengaku optimis bahwa target tersebut dapat tercapai. Sebab waktu libur bagi pekerja kantoran selama empat hari, sementara bagi anak sekolah satu minggu. Menurutnya masa libur tersebut cukup lama. Ditambah saat ini rekreasi ke tempat wisata mulai menjadi gaya hidup masyarakat. "Sekarang berwisata sudah jadi tren," ujarnya.

Sementara untuk kebutuhan penginapan, Ayu menyampaikan, Sleman memiliki kapasitas yang cukup untuk menampung wisatawan. Selain hotel, kabupaten yang terletak di bagian utara DIY itu memiliki sekitar 30 desa wisata yang tersebar di 17 kecamatan. Masing-masing desa wisata menyediakan home stay sebagai tempat menginap.

"Kita sudah punya tujuh desa wisata. Ini cukup untuk memenuhi kebutuhan penginapan," ujarnya. Ayu mengatakan, ke depannya kapasitas penginapan di desa wisata akan ditingkatkan. Mengingat moratorium hotel dan apartemen sudah dikeluarkan oleh Penjabat Bupati Sleman.

Namun peningkatan kapasitas tersebut dilakukan tanpa menghilangkan nilai lokal hunian desa. Sebab rumah-rumah di desa memiliki ciri khas yang perlu dipertahankan. Menurutnya hal tersebutlah yang akan menjadi daya tarik wisatawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement