Senin 14 Dec 2015 05:31 WIB

Almarhum Suhardiman Sudah Memprediksi Kemenangan Jokowi-JK

Rep: C18/ Red: Ilham
Ketua DPP Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Ade Komarudin, dan Pendiri SOKSI Suhardiman hadir dalam Forum Indonesia-Korea di Jakarta, Rabu (11/5).
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Ketua DPP Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Ade Komarudin, dan Pendiri SOKSI Suhardiman hadir dalam Forum Indonesia-Korea di Jakarta, Rabu (11/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Fraksi Partai Golkar di DPR, Bambang Soesatyo terpukul dengan kematian Mayjen (purn) Suhadirman. Katanya, politisi senior Golkar itu merupakan 'dukun' politik lintas zaman.

"Sangat banyak prediksi politiknya yang tepat, termasuk ketika Jokowi-JK bakal memenangi pertarungan melawan Prabowo-Hatta," kata Bambang Soesatyo memalui pesan singkat di Jakarta, Senin (14/12).

Bambang mengatakan, di kalangan politikus senior, Suhardiman dikenal memiliki kemampuan menerawang hal-hal yang belum diketahui banyak orang. Lanjutnya, Suhardiman juga mempunyai ketajaman naluri politik yang luar biasa dan memiliki kemampuan menganalisa hal-hal yang bakal terjadi.

Bambang mengatakan, Suhardiman meninggal lantaran faktor usia. Seperti dikethaui, Suhardiman menghembuskan nafas terakhir di usia 91 tahun. "Faktor usia sudah sepuh. Beberapa hari terakhir nggak mau makan," kata Bambang.

Sementara, almarhum meninggalkan seorang istri serta empat anak laki-laki dan tiga anak perempuan. Rencananya, jenazah Suhardiman akan dimakamkan pada Senin (14/12) pukul 12.30 WIB di pemakaman keluarga di Cisarua, Bogor.

Selama masa hidupnya, Suardiman turut mewarnai perjalanan politik Indonesia bersama Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI). Dalam perjalanannya, SOKSI kemudian menjadi salah satu ormas yang melahirkan Partai Golkar. (Politisi Senior Golkar, Suhardiman Menghembuskan Nafas Terakhir).

Atas berbagai pengabdiannya, Suhardiman dianugerahi penghargaan Bintang Mahaputra dan lebih dari 17 bintang penghargaan lainnya. Universitas Muhammadiyah Medan mengangkatnya sebagai guru besar. Masyarakat Simalungun memberinya marga Saragih saat dia menjabat anggota DPR mewakili Sumatera Utara hasil Pemilu 1982.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement