REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah seller atau penjual di e-commerce yang berpartisipasi di Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) tahun ini diketahui melakukan kecurangan, seperti memberikan 'diskon palsu'. Harbolnas kali ini kembali diinisiasi dan diketuai situs belanja online, Lazada.
Public Relation Lazada Indonesia, Tania Amalia mengatakan, sejauh ini Lazada belum memastikan berapa jumlah e-commerce yang melakukan kecurangan dalam gelaran belanja akbar tersebut. Tetapi, yang pasti, kata dia, pihak penannggung jawab Lazada sudah memberikan imbauan sejak jauh hari agar kasus tidak bertanggungjawab seperti itu tak dilakukan oleh pelaku e-commerce.
"Ini bukan sesuatu yang disengaja, dari panitia sudah memberikan himbauan, kami memiliki PIC atau penanggung jawab untuk setiap e-commerce yang berpatisipasi di Harbolnas agar menghindari hal-hal seperti ini (memberi diskon palsu)," kata Tania saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (12/12) pagi WIB.
Ia juga menambahkan, untuk Lazada sendiri tidak memiliki kasus serupa pada perayaan Harbolnas tahun sebelumnya. Sebanyak lebih dari 140 e-commerce yang berpartisipasi di Harbolnas tahun ini juga, kata dia, tentunya telah memiliki standarisasi yang memadai.
"Kami memastikan e-commerce yang berpartisipasi tentunya adalah yang kredibel," katanya.