Kamis 10 Dec 2015 18:31 WIB

Pemkot Diminta Tinjau Ulang Penyetopan Izin TPT

Rep: c12/ Red: Friska Yolanda
 Peserta melukis batik Betawi saat workshop melukis batik di Pendopo Batik, Museum Tekstil, Jakarta barat, Ahad, (7/12).( Republika/Raisan Al Farisi)
Peserta melukis batik Betawi saat workshop melukis batik di Pendopo Batik, Museum Tekstil, Jakarta barat, Ahad, (7/12).( Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi bakal terus menyetop perizinan investasi di sektor industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT). Penyetopan ini dinilai akan memengaruhi kondisi perekonomian Kota Cimahi.

Pakar Ekonomi Ina Primiana menuturkan, Pemkot Cimahi perlu meninjau kembali penyetopan perizinan investasi di sektor TPT. Sebab menurut dia, investasi sektor tersebut tergolong besar sehingga dapat menguatkan perekonomian Kota Cimahi.

Apalagi, kontribusi industri manufaktur tesktil di Cimahi terhadap nasional tergolong besar. Dari total 60 persen industri manufaktur di nasional, setengahnya berada di Cimahi. Khususnya, di industri manufaktur tekstil. “Makanya, perlu ditinjau lagi,” katanya, Kamis (10/12).

Pemkot Cimahi perlu memberdayakan potensi industri manufaktur yang ada di daerahnya. Jika itu dilakukan, ia yakin, perekonomian Cimahi bakal meningkat. 

Kalau investasi di industri itu dihentikan, tentu akan berdampak buruk pada jumlah tenaga kerja di Cimahi. Sebab, penyerapan tenaga kerjanya jelas bakal berkurang. “Patut disayangkan jika potensi di Cimahi tidak dimanfaatkan,” ujar Ina.

Asisten Daerah II bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkot Cimahi Benny Bachtiar menuturkan, perizinanan investasi di sektor industri tekstil memang harus terus dihentikan. “Karena, daya dukung di Cimahi sudah enggak kuat,” ujar dia, Kamis.

Industri TPT di Cimahi tidak terlalu signifikan menambah pendapatan Kota Cimahi. Apalagi, transaksi bisnisnya sendiri tidak dilakukan di Cimahi, melainkan di Jakarta. Cimahi hanya mendapatkan limbahnya.

Penyetopan perizinan investasi di sektor TPT ini sudah dimulai sejak 2010. “Karena itu, tidak ada lagi pabrik-pabrik tekstil baru di Kota Cimahi,” tutur Benny.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Cimahi mengatakan, ada beberapa potensi sumber ekonomi yang tengah berkembang di Kota Cimahi. Misalnya, di bidang kuliner. Saat ini, sentra-sentra produksi kuliner pun tengah mengalami perkembangan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement