REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Tingkat partisipasi pemilih dalam pilkada Kabupaten Indramayu hanya 63 persen. Angka tersebut jauh lebih rendah dari target partisipasi pemilih nasional yang mencapai 75 persen.
"Penghitungan masih terus berjalan. Namun dari data yang sudah masuk sampai saat ini, (tingkat partisipasi pemilih) 63 persen," ujar Ketua KPUD Kabupaten Indramayu, Moh Hadi Ramdlan, Kamis (10/12).
Hadi akan mengkaji lebih lanjut penyebab rendahnya tingkat partisipasi pemilih dalam pilkada Kabupaten Indramayu. Dia menyatakan sudah melakukan sosialisasi secara gencar ke berbagai kalangan masyarakat.
"Sosialisasi tidak berbanding linier dengan tingkat partisipasi," tutur Hadi.
Salah seorang warga Perumahan Bumi Mekar, Kecamatan Indramayu, Dedi, mengaku kecewa karena tidak mendapat surat undangan untuk mencoblos. Kekecewaannya semakin bertambah ketika datang ke TPS untuk mencoblos diharuskan menyerahkan foto kopi KTP.
"Bawa KTP asli tidak cukup, harus menyerahkan foto kopian KTP," keluh Dedi.
Padahal, lanjut Dedi, saat itu tidak mudah menemukan tempat foto kopi pada hari pencoblosan. Apalagi, waktu mencoblos bagi yang tidak mendapat surat undangan pun terbatas hanya pukul 12.00-13.00 WIB.