REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Direktur Lembaga Kajian dan Analisa Daerah Terpadu, Ade Yunus, memprediksi adanya persaingan ketat perolehan suara antara pasangan calon (paslon) Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie dengan paslon Arsid- Elvier Ariadiannie SP. Selisih perolehan suara kedua pasangan diperkirakan tidak lebih dari empat persen.
"Berdasarkan survei yang kami lakukan pada dua periode, yakni Oktober - November dan November - Desember, paslon Airin - Benyamin masing mengungguli lawan-lawannya," jelas Ade ketika dihubungi Republika, Selasa (8/12) malam.
(Baca juga: Tiga Cawalkot Tangsel Siap Nyoblos)
Dia menjelaskan, persentase perolehan suara Airin-Benyamin periode Oktober - November adalah 37,17 persen. Paslon Arsid-Elvier memperoleh dukungan 30,25 persen.
Paslon Ikhsan Modjo - Li Claudia Chandra hanya mampu mengumpulkan 22,58 persen suara. Persentase sisanya diketahui sebagai pemilih yang belum menentukan pilihan.
Selanjutnya, pada November - Desember, suara untuk Airin-Benyamin mencapai 38,79 persen, Arsid - Elvier 35,06 persen dan Ikhsan - Li Claudia Chandra 21,5 persen.
Ade menilai, penyebab yang mempengaruhi perkembangan pergerakan suara paslon Arsid - Elvier dengan paslon Airin - Benyamin.
"Paslon incumbent lebih banyak mencari dukungan dari kaum menengah ke atas Tangsel. Sebab, selalu ada serangan terhadap mereka dari paslon Ikhsan-Li Claudia. Saat itulah tim Arsid-Elvier mengambil celah dengan mencari dukungan masyarakat menengah ke bawah," papar Ade.
Selama ini, lanjut dia, kalangan menengah ke bawah merupakan basis utama pendukung paslon petahana. Meski demikian, Ade tetap memprediksi paslon petahana masih tetap akan unggul dalam.perolehan suara Pilkada pada Rabu (9/12).
Paslon Arsid-Elvier tetap akan mengejar perolehan suara secara ketat. Ade memperkirakan selisih suara di antara kedua paslon selitar tiga persen lebih.
"Selisihnya tidak sampai melebihi empat persen. Untuk Ikhsan Modjo-Li Claudia jika mampu mendulang 20 persen suara saja sudah baik," pungkas Ade.