Senin 07 Dec 2015 16:05 WIB
Sidang MKD

Sidang Setya Novanto Tiba-Tiba Berjalan Tertutup, Ini Komentar JK

Jusuf Kalla
Foto: EPA/Andrew Gombert
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku tidak tahu mengapa sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dengan agenda mendengarkan keterangan Ketua DPR RI Setya Novanto berlangsung secara tertutup.

"Saya tidak tahu apa yang terjadi (mengapa sidang MKD tertutup), kita tunggu saja," kata Jusuf Kalla kepada wartawan di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (7/12).

(Baca: Anggota MKD Akui Sidang Setya Novanto Berjalan Tertutup, Ada Apa?)

JK mengemukakan hal itu ketika ditanyakan komentarnya tentang sidang MKD dengan agenda mendengarkan keterangan Ketua DPR RI Setya Novanto pada Senin (7/12) ini berlangsung secara tertutup.

Ketika ditanyakan mengenai apakah ada lobi-lobi, Wapres mengemukakan bahwa yang namanya lembaga politik itu pasti ada lobi-lobi tetapi mengenai hal tersebut dirinya menyerahkan kepada anggota DPR.

Kalla menyatakan bahwa setahu dirinya bila sidang MKD dilakukan secara tertutup berarti menyangkut masalah sensitif. Wapres juga mengingatkan bahwa sidang mengenai etika bukanlah mengenai benar atau salah di mata hukum tetapi lebih kepada kepantasan.

(Baca: Golkar Bantah Ada Arahan Sidang MKD Tertutup)

Sebelumnya, politisi senior Partai Golkar Priyo Budi Santoso menyatakan Wakil Presiden Jusuf Kalla kesal dan kecewa bahwa namanya dicatut dalam rekaman terkait kasus dugaan perbincangan saham Freeport yang beredar di masyarakat luas.

(Baca: JK Kesal Namanya Dicatut dalam Rekaman)

Menurut Priyo, dalam perbincangan yang bersifat informal itu dapat ditangkap mengapa Wapres menyimpan rasa kekesalan dan kekecewaan ketika namanya disebut-sebut dalam rekaman yang beredar luas tersebut.

Priyo yang juga menjadi Wakil Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Ancol Jakarta itu menegaskan, pola seperti itu semestinya pada hari seperti saat ini sudah seharusnya dibersihkan oleh berbagai pihak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement