Senin 07 Dec 2015 14:18 WIB

Penyandang HIV-AIDS di Jabar Capai Ribuan Orang

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Winda Destiana Putri
AIDS
AIDS

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Hingga saat ini, HIV-AIDS belum diketahui oleh banyak orang. Padahal, saat ini penderita HIV/AIDS di Jawa Barat menduduki rangking ke-3 di Indonesia. 

Menurut Pengelola Program Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) Jawa Barat, Landry Kusmono, jumlah orang dengan HIV-AIDS di Jawa Barat Berdasarkan data Dinkes Jabar hingga Juni 2015 sebanyak 19.043.

"Sedangkan untuk kasus AIDS positif 5.920 orang," ujar Landry Kusmono, kepada wartawan, Senin (7/12).

Menurut Landry, jumlah penderita HIV-AIDS tersebut terus mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. ODHA didominasi kalangan ibu rumah tangga, wanita hamil, dan penyuka sesama jenis (homoseksual). Peningkatan jumlah penderita HIV-AIDS positif di kalangan ibu rumah tangga dan ibu hamil mencapai 20 persen.

"Di kalangan LSL (lelaki seks lelaki) itu jauh lebih tinggi mencapai 25 hingga 30 persen," katanya.

Landry mengatakan, hingga saat ini pihaknya terus berupaya melakukan koordinasi dengan pemerintah, lembaga swadaya masyarakat terkait dan pihaknya swasta untuk memerangi dan menanggulangi HIV AIDS di Provinsi Jawa Barat. Beberapa waktu lalu, pihaknya mengadakan pertemuan di Gedung Sate Bandung. Inti dari pertemuan tersebut ialah kemitraan antara pemerintah, swasta dan masyarakat dalam penangulangan HIV/AIDS di Jabar.

"Intinya kesepahamanan antara pemda dan masyarakat tentang HIV AIDS," katanya.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga mengajak peran perusahaan swasta untuk ikut bekerja sama dalam memerangi dan penanganan HIV/AIDS di Jawa Barat melalui program tanggung jawab sosial korporasi (Corporate social responsibility/CSR).

Sementara menurut Wakil Gubernur Jabar, Deddy Mizwar, masih penderita HIV/AIDS yang belum diketahui. Artinya mereka berkeliaran di sekeliling kita.

"Maka bagaimana penyebaran HIV/AIDS, kalau kita tau mengenai itu, kita bisa menghindarinya," katanya.

 

Deddy mengatakan, masyarakat harus mengetahui apa itu HIV/AIDS, bagaimana orang menderita HIV/AIDS. Agar, semua masyarakat bisa terhindar dari HIV/AIDS.

Dari hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) mengatakan, Kasus HIV (Human Immunodeficiency – Immune Virus), dan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome), di Indonesia sering terjadi pada penduduk usia produktif bahkan remaja. Saat ini, terdapat sekitar 60 juta penduduk muda usia 15 – 24 tahun yang rentan pada kasus tersebut.

HIV sendiri, adalah Virus yang menyerang system kekebalan tubuh manusia. Sehingga kemampuan tubuh untuk melawan berbagai penyakit akan berkurang.

Sementara AIDS merupakan suatu kumpulan gejala penyakit akibat berkurangnya kekebalan tubuh yang disebabkan HIV. Virus yang membuat seorang dapat mati perlahan ini menular dengan media cairan tubuh, yang ditularkan melalui darah, cairan sperma, cairan vagina, dan air susu ibu (ASI).

Khawatir akan penyebaran HIV/AIDS yang beresiko  sangat tinggi ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas kesehatan Provinsi Jawa Barat mencoba menyegarkan kembali pengetahuan masyarakat mengenai virus HIV dan AIDS. Ini dilakukan dengan mengkampanyekan bahaya HIV/AIDS melalui program Aku Bangga Aku Tahu (ABAT). Kampanye juga dilakukan bersamaan dengan peringatan hari AIDS se-dunia 2015.

‬Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dikemas menarik. Balutan pertunjukan seni dan budaya, jadi pemikat perhatian masyarakat untuk berkumpul di area Car Free Day (CFD) Dago, kota Bandung.

Menurut Deddy, dengan gerakan ABAT semua orang perlu mengetahui apa itu HIV/AIDS dan berbagai informasi tentangnya. Sehingga dengan bekal pengetahuan tersebut, seseorang dapat terhindar dari penyebaran virus yang belum diketahui obatnya itu. Pada poin itu lah upaya pencegahan dilakukan.

‬"Saya kira ini salah satu untuk juga bagaimana masa berkumpul, digelarkan seni-seni yang secara emosional dekat dengan masyarakat di Jawa Barat seperti seni tradisional," katanya.

Sehingga, kata dia, masyarakat bisa memperoleh pengetahuan bagaimana upaya pencegahan HIV/AIDS melalui program Aku Bangga Aku Tahu (ABAT).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement