Ahad 06 Dec 2015 13:52 WIB

Pemkot Bandung Tambah Taman Tematik Untuk Penyandang Disabilitas

Rep: C26/ Red: Winda Destiana Putri
Ilustrasi taman kota
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Ilustrasi taman kota

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung sepertinya begitu serius menciptakan infrastruktur yang menyasar ke semua kalangan. Pemkot Bandung sudah membuat taman-taman tematik yang mewakili banyak komunitas masyarakat Kota Bandung.

Setelah beragam taman tematik sudah dibangun, Pemkot Bandung menambah koleksinya dengan mempersiapkan taman untuk kaum difabel. Hal ini dalam rangka menciptakan lingkungan yang ramah kepada seluruh kalangan termasuk penyandang disabilitas.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pun memamerkannya dalam akun media sosial Instagram miliknya. Dalam foto, tampak Emil, sapaan akrabnya, tengah menaiki salah satu sarana yang akan disediakan dan tengah dibangun.

"Pengecekan taman terapi untuk disabilitas. Ini ayunan untuk yang berkursi roda. Menuju Bandung kota untuk semua," tulis Emil dalam fotonya.

Berbagai komentar menyambut baik kehadiran taman disabilitas tersebut. Jadi tidak ada lagi sebutan Bandung yang tidak ramah pada kaum disabilitas setelah dibangunnya taman yang berlokadi di dalam area Taman Maluku, Jalan Aceh, Kota Bandung.

Kepala Dinas Pemakaman dan Pertamanan (Diskamtam) Kota Bandung, Arief Prasetiya mengatakan pembangunan taman tersebut memang diperuntukkan untuk masyarakat yang berkebutuhan khusus. Jalur pejalan kaki pun telah dilengkapi guiding block bagi tuna netra.

"Taman itu kami bikin untuk memfasilitasi masyarakat berkebutuhan khusus," ujar Arief saat dihubungi, Ahad (5/12).

Dalam pembangunannya Diskamtam juga menyerap aspirasi dari kaum difabel untuk mengetahui kebutuhan mereka. Jadi bisa disesuaikan dengan kondisi agar dapat menikmati hari di taman.

"Terdapat beragam wahana permainan seperti ayunan, korsel mini, ataupun seluncuran. Semuanya didesain khusus yang sesuai kebutuhan kaum difabel seperti yang kita tanyakan apa kebutuhan mereka," ungkapnya.

Selain arena bermain, taman ini dilengkapi dengan fasilitas terapi. Di mana dibuatkan kumpulan batu yang berguna untuk terapi. Fasilitas ini dapat digunakan bagi masyarakat yang memiliki penyakit seperti stroke sehingga bisa digunakan untuk berjalan sebagai bentuk terapi.

"Ada terapi stone yang dibuat untuk merangsang saraf-saraf kaki," ujarnya.

Pembangunan taman ini dikatakannya menggunakan APBD 2015 sebesar Rp 400 juta. Proses pengerjaan taman ini sudah mulai sejak September lalu. Rencananya taman ini akan selesai dibangun dan dapat digunakan mulai 15 Desember 2015.

Tak hanya sekedar dinikmati sebagai arena santai, ke depannya juga akan menundang komunitas difabel untuk menggelar beragam acara di taman tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement