Jumat 04 Dec 2015 01:45 WIB

15 Persen Populasi Negara Berkembang Merupakan Difabel

Rep: Dyah ratna meta novia/ Red: Winda Destiana Putri
 Seorang peserta difabel mengikuti lomba lari Jakarta International 10K 2015 di Silang Barat Daya Monas, Jakarta Pusat, Ahad (31/5).  (Republika/Raisan Al Farisi)
Seorang peserta difabel mengikuti lomba lari Jakarta International 10K 2015 di Silang Barat Daya Monas, Jakarta Pusat, Ahad (31/5). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Tenaga Kerja M Hanif Dhakiri menyerukan pentingnya kesetaraan antara kaum difabel dengan non difabel. Menurutnya tak boleh ada diskriminasi terhadap kaum difabel.

"Sudah seharusnya kita bergaul dan memperlakukan kaum difabel setara dengan non difabel. Tak boleh ada diskriminasi terhadap mereka di manapun," katanya, Kamis (3/12).

Data dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menunjukkan 15 persen dari populasi negara berkembang merupakan difabel. Sedangkan, berdasarkan asumsi Kementerian Sosial, ada 10 persen difabel.

Berdasarkan data tersebut, Hanif menilai ini sebagai tantangan besar bagi bangsa Indonesia dan negara-negara di dunia. Menurut dia, ini masalah yang harus diselesaikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement