REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Matinya ribuan ikan di kawasan wisata pantai timur Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, dianggap sebagai fenomena biasa. Sejumlah nelayan di sekitar kawasan itu menuturkan, fenomena serupa pernah terjadi beberapa tahun lalu.
Salah satu nelayan, Fitrian bercerita tentang fenomena serupa terjadi pada 2010 dan 2012. "Ah sudah ga aneh kalau banyak ikan mati disini (pantai Ancol). Saya sih sudah pernah melihatnya sebelum-sebelumnya," kata pria berusia 46 tahun itu saat ditemui di pantai Ancol, Selasa, (1/12).
Cerita serupa disampaikan petugas penjaga pantai, Fachriansyah. Ia mengaku tidak terkejut dengan matinya ribuan ikan secara mendadak. Sebab selama bekerja di Ancol, ia mengaku sudah pernah melihat hal serupa selama beberapa kali.
Ia mengingat ketika sabtu dan Ahad lalu, truk berkali-kali bolak-balik kawasan pantai demi mengangkut puluhan ribu ikan yang mati mendadak. Ia tidak tahu persis, sebab belum ada data pasti mengenai jumlah bangkai ikan itu.
"Saya ingat kemarin itu banyak banget truk bolak-baliknya cuma buat mengangkut bangkai ikan," ujar dia.
Hingga Selasa, (1/12), pihak manajemen Ancol mengaku terus membersihkan pantai dari sisa bangkai ikan. Pengamatan Republika.co.id, jumlah bangkai ikan sudah tidak lagi terlihat secara kasat mata. Meski jika menilik lebih jauh pada bibir pantai atau bebatuan sepanjang pantai masih dapat ditemui satu dua bangkai ikan.
Di sisi lain, bau amis akibat bangkai ikan tersebut masih menyelubungi areal pantai. Sehingga para pengunjung pantai dapat mencium aroma tidak sedap yang bisa mengganggu kenyamanan. Beruntung ketika beranjak dari kawasan pantai, bau amis berangsur hilang.
Salah satu pengunjung, Ratih Umbara mengaku bau amis cukup mengganggu niatnya berwisata. Wanita asal Bekasi itu datang berdua dengan rekan kerjanya berharap pihak manajemen Ancol bisa menindaklanjuti bau tidak sedap itu.
"Saya kan kesini mau wisata ya, saya sih tidak tahu kalau ternyata tadinya disini ada bangkai ikan kan jadinya bau amis. Semoga aja baunya cepat hilang supaya kita nyaman kalau mau main di pantai," ujar perempuan berusia 24 tahun itu.