Rabu 02 Dec 2015 08:01 WIB

KNKT: AirAsia QZ8501 Jatuh Setelah Kehilangan Daya Angkat

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono (kanan), dan Ketua tim Investigasi Mardjono Siswosuwarno menjelaskan tahapan jatuhnya pesawat saat rilis hasil penyelidikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) atas kecelakaan pesawat Air Asia QZ 8501 di Jakarta, S
Foto:
Keterangan pers Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terkait penyebab jatuhnya pesawat Air Asia QZ 8501 di Jakarta, Selasa (1/12). (Republika/Yasin Habibi)

Berdasarkan pesan tersebut, lanjut dia, awak pesawat melaksanakan perintah sesuai dengan langkah-langkah yang tertera pada ECAM. "Gangguan pada sistem RTL bukan lah suatu yang membahayakan," katanya.

Dia mengatakan gangguan keempat terjadi pada pukul 06.15 WIB dan FDR mencatat penunjukan berbeda dengan tiga gangguan sebelumnya, namun menunjukkan kesamaan dengan kejadian pada 24 Desember 2014 saat pesawat masih di darat ketika Circuit Breaker (CB) dari flight augmentation computer (FAC) diatur ulang (reset).

Nurcahyo menambahkan tindakan awak pesawat setelah gangguan keempat tersebut mengaktifkan tanda peringatan kelima yang memunculkan pesan di ECAM berupa AUTO FLT FAC 1 FAULT dab keenam yang memunculkan pesab di ECAM berupa AUTO FLT FAC 1+2 FAULT.

"Setelah pesan tersebut, auto-pilot dan atu-thrust tidak aktif, sistem kendali 'fly by wire' pesawat berganti dari 'normal law' ke 'alternate law' di mana beberapa proteksi tidak aktif," katanya.

(Baca: Tanggapan AirAsia Indonesia Terhadap Hasil Akhir Investigasi KNKT)

Dia mengatakan pengendalian pesawat oleh awak pesawat secara manual selanjutnya menyebabkan pesawat masuk dalam kondisi upset conditions, artinya di luar kondisi normal dengan sudut kemiringan lebih dari 25 derajat nose up dan 10 derajat nose down.

Pesawat tersebut terbang dengan ketinggian 32.000 kaki di atas permukaan laut dan mengangkut 162 orang yang terdiri dari dua pilot, empat awak kabin dan 156 penumpang termasuk seorang teknisi.

Dalam pesawat tersebut, pimpinan penerbangan (captain pilot) bertindak sebagai pilot monitoring dan co-pilot bertindak sebagai pilot flying.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement