REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Seorang bayi di Kota Cirebon positif terjangkit HIV. Hal itu menyusul pergeseran trend penularan penyakit tersebut dari penggunaan jarum suntik ke hubungan seksual.
''Ada satu bayi yang positif (HIV/AIDS,'' ujar Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Cirebon, Sri Maryati kepada Republika, Selasa (1/12).
Sri menyebutkan, sejak Januari - Oktober 2015, tercatat ada 70 kasus HIV/AIDS di Kota Cirebon. Sedangkan total kasus HIV/AIDS yang terjadi di daerah tersebut mencapai 675 kasus.
Sri menjelaskan, sejak 2009, risiko penularan HIV/AIDS memang telah mengalami pergeseran dari penggunaan jarum suntik ke hubungan seks. Namun, hubungan seks bebas itu bukan melulu seks bebas.
Sri mengatakan, tahun ini ada 15 ibu rumah tangga yang tertular HIV/AIDS dari suaminya. Padahal, ibu rumah tangga tersebut tidak melakukan hubungan seks bebas kecuali hanya dengan suaminya.
Sri mengungkapkan, pihaknya selama ini telah melakukan berbagai upaya pencegahan penyebaran HIV/AIDS. Hal itu sesuai dengan Perda Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV.
Adapun upaya itu di antaranya dengan menerapkan kebijakan tes HIV pada ibu hamil sejak 2012 lalu. Selain itu, melakukan penyuluhan dan konseling serta anjuran tes HIV pada calon pengantin.
Upaya lainnya adalah pemberian sosialisasi dan penguatan di kelompok masyarakat agar dapat saling memberikan informasi terkait dengan cara-cara penularan HIV/AIDS. Ditambah lagi, program terapi rumatan metadon bagi para pecandu narkoba suntik.