Selasa 01 Dec 2015 18:05 WIB

Penderita HIV-AIDS di NTB Rata-Rata Usia Produktif

Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Korps Suka Rela (KSR) PMI Unismuh, melakukan aksi dalam rangka memperingati hari Aids Sedunia di depan Kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (1/12). (Antara/Yusran Uccang)
Foto: Antara/Yusran Uccang
Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Korps Suka Rela (KSR) PMI Unismuh, melakukan aksi dalam rangka memperingati hari Aids Sedunia di depan Kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (1/12). (Antara/Yusran Uccang)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Nusa Tenggara Barat mengungkapkan jumlah penderita HIV-AIDS rata-rata berada pada usia produktif. Berdasarkan data KPA, jumlah penderita HIV-AIDS usia 25-29 tahun mencapai 205 orang periode 2001-2015. Selanjutnya, usia 30-34 tahun mencapai 246 orang.

“Penderita HIV-AIDS rata-rata masih dalam usia produktif,” ujar Sekretaris KPA Soeharmanto kepada wartawan di Kota Mataram, Selasa (1/12). (Baca: Innaalillah, Puluhan Balita Positif AIDS)

Ia menuturkan, jumlah penderita HIV dengan jenis kelamin laki-laki mencapai 267 dan penderita AIDS mencapai 385 orang. Sementara, perempuan yang menderita HIV berjumlah 199 orang dan 232 yang menderita AIDS.

Menurutnya, jumlah kasus HIV-AIDS di NTB periode 2001-2015 mencapai 1.083 orang dari prediksi penderita yang terkena penyakit mematikan tersebut mencapai 3.000 orang. Dirinya mengaku tiap bulan jumlah penderita HIV-AIDS bertambah 25 orang. Penyebaran penderita paling tinggi berada di Kota Mataram, Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Lombok Barat.

Sementara, di Pulau Sumbawa berada di Kabupaten Bima dan Kota Bima yang mengalami tren kenaikan. “Antara 15-25 orang per bulan. Dengan urutan paling tinggi di Kota Mataram, Lombok Timur, dan Lombok Barat,” katanya. (Baca: HIV/AIDS Paling Banyak Menjangkiti Pria Homoseks)

Ia mengaku, peningkatan kasus penderita HIV-AIDS di NTB tinggi karena KPA memberikan pelayanan pemeriksaan di kabupaten/kota. sehingga, laporan aduan mengenai penyakit tersebut cepat diterima.

Selain itu, menurutnya, penyebab munculnya penyakit HIV-AIDS selama ini, di antaranya, karena adanya berhubungan dengan pasangan yang berganti-ganti serta penggunaan jarum suntik.  Dengan paling banyak penderita HIV-AIDS berada rentang waktu usia produktif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement