Selasa 01 Dec 2015 14:58 WIB
Setnov Diminta Mundur

Soal Gebrak Meja, MKD Saling Tuding

Rep: c14/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua MKD Surahman Hidayat (tengah), bersama Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah (kiri), Wakil Ketua MKD Sufmi Dasco Ahmad (kedua kanan) dan Junimart Girsang (kanan), saat pengesahan pimpinan baru MKD Kahar Muzakir (kedu kiri) ditunjuk menggantikan Wakil Ketua MK
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua MKD Surahman Hidayat (tengah), bersama Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah (kiri), Wakil Ketua MKD Sufmi Dasco Ahmad (kedua kanan) dan Junimart Girsang (kanan), saat pengesahan pimpinan baru MKD Kahar Muzakir (kedu kiri) ditunjuk menggantikan Wakil Ketua MK

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat pleno Majelis Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI kemarin (30/11) diwarnai aksi tidak patut yang dilakukan oleh seorang pimpinan. Menurut Wakil Ketua MKD dari Fraksi PDIP Junimart Girsang, pelakunya sudah dapat dipastikan.

"Oh iya ada (insiden gebrak meja). Ada kemarin (30/11) yang gebrak meja dari meja pimpinan. Pak Kahar Muzakir (Wakil Ketua MKD)," ucap Junimart Girsang kepada awak media di gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (1/12).

(Baca: PSHK Desak MKD Segera Putuskan Jadwal Persidangan Setya Novanto)

Politikus PDI Perjuangan itu mengungkapkan, ada kemungkinan pimpinan yang baru dilantik itu untuk diperkarakan ke ranah dugaan pelanggaran kode etik. "Ya ini lagi sedang saya pikirkan,"  ujar dia.

Dikonfirmasi terpisah, Wakil Ketua MKD asal Fraksi Gerindra Sufmi Dasco Ahmad justru membantah adanya insiden gebrak meja tersebut. Sufmi hanya mengakui, dinamika dalam rapat pleno MKD Senin (30/11) lalu cukup sengit.

"Saya lihat kemarin (30/11) enggak ada gebrak meja ya. Kalau ngomong intonasi tinggi karena semangat, menurut saya itu bukan gebrak meja," ucap Sufmi Dasco Ahmad.

(Baca: 'Setya Novanto Gagal Jadi Contoh Pimpinan DPR')

Atas itu, Junimart Girsang menyindir para jajaran MKD yang terkesan melindungi Fraksi Golkar. Junimart bahkan menilai, jajaran MKD yang masih membantah insiden gebrak meja sebagai pembohong. "Ada (insiden gebrak meja). Jangan bohong lah," tukas dia.

Rapat pleno kemarin (30/11) mengemukakan lagi persoalan kesahihan rekaman suara yang diserahkan pelapor, Menteri ESDM Sudirman Said. Padahal, dalam rapat sebelumnya pada 24 November lalu, MKD sudah menyepakati untuk menindaklanjuti ke pemeriksaan pihak terkait pengaduan Menteri ESDM. Yakni, kasus dugaan pencatutan nama Jokowi-JK oleh Ketua DPR RI Setya Novanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement