Selasa 01 Dec 2015 12:45 WIB

Ratusan Orang Mengidap Penyakit HIV-AIDS di Bekasi

Rep: C37/ Red: Winda Destiana Putri
AIDS
AIDS

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Bekasi dalam beberapa tahun belakangan ini mendata sebanyak 711 orang positif dengan HIV-AIDS (ODHA) di wilayah setempat.

Diperkirakan ada peningkatan hingga ratusan orang yang positif HIV-AIDS baru, namun belum terverifikasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi.

"Sejak Januari 2009 hingga Desember 2015 kita mendata ada sebanyak 711 orang positif HIV-AIDS dj Kabupaten Bekasi," kata Pengelola Program KPA Kabupaten Bekasi, Ade Bawono, Selasa (1/12).

Dari sebanyak 711 orang tersebut, kata Ade, terbagi menjadi 465 pengidap HIV dan sisanya sudah masuk kategori pengidap AIDS. Para ODHA ini menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Bekasi dan KPA Kabupaten Bekasi agar tidak menularkan kepada orang lain.

"Sekarang kami berupaya untuk menekan angka penularan HIV-AIDS kepada masyarakat luas, bukan lagi hanya kepada kelompok-kelompok tertentu yang rentan terhadap penularan virus ini, seperti kelompok perilaku seks bebas dan penggunaan narkoba dengan menggunakan jarum suntik saja," jelasnya.

Ia menjelaskan, cara yang digunakan oleh pihaknya dalam menekan angka penularan penyakit ini yaitu dengan memberi sosialisasi HIV-AIDS. Para kader penanggulangan HIV-AIDS kini telah menyasar para ibu-ibu rumah tangga. Sebelumnya kelompok ini dianggap sebagai yang tidak rentan terhadap penularan virus tersebut.

"Sekarang kita juga fokus kepada ibu rumah tangga, kepada masyarakat yang lebih luas luas lagi. Dan terang-terangan mengimbau agar masyarakat memeriksakan diri terhadap penyakit ini sedini mungkin," jelasnya.

Menurutnya hal ini dilakukan untuk mencegah semakin meluasnya penularan virus HIV dari ibu kepada anaknya yang baru lahir. Berdasarkan data KPA, ada 16 bayi di Kabupaten Bekasi yang positif mengidap virus HIV karena tertular dari ibunya saat melahirkan.

"Ini yang perlu kita cegah penularan terhadap bayi. Para kader kita berjuang menekan angka penularan HIV-AIDS melalui penyuluhan di tingkat puskesmas, terutama kepada ibu-ibu hamil," katanya.

Hingga kini, lanjut Ade, sudah ada sedikitnya 15 Puskesmas yang dapat melayani pemeriksaan virus HIV ini. Puskesmas tersebut tersebar di beberapa wilayah seperti Kecamatan Tambun Selatan, Cikarang Utara, Setu, Kedungwaringin, Sukatani, Muaragembong, serta Tarumajaya.

"Di Puskesmas tersebut, para ibu-ibu hamil diwajibkan melakukan tes HIV untuk menghindari risiko penularan terhadap bayi yang baru dilahirkan," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement