Selasa 01 Dec 2015 12:07 WIB
Bio Farma

Menkes Lantik Pokja Nasional Eradikasi Polio

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nila F Moeleok (kanan), melantik Kelompok Kerja Nasional Eradikasi Polio Global 2020 di Ruang Dr. J. Leimena Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Foto: Istimewa
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nila F Moeleok (kanan), melantik Kelompok Kerja Nasional Eradikasi Polio Global 2020 di Ruang Dr. J. Leimena Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Foto: Istimewa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melantik Kelompok Kerja Nasional (Pokja) untuk pemberantasan Polio Global Tahun 2020, pada akhir pecan lalu, di Kantor Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pokja yang terdiri dari lima bidang kelompok kerja antara lain ; Bidang Perencanaan, Logistik, Pelaksanaan, Komunikasi dan Monitoring dan Evaluasi.

Semua personel yang terlibat dalam pokja ini, merupakan gabungan dari lintas porgram di dalam Kementerian Kesehatan, lintas sektor, dari para ahli, organisasi profesi dan masyarakat.  Pokja Eradikasi yang dilantik oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nina F Moelek ini, mempunyai tugas utama untuk menyelenggarakan secara menyeluruh kegiatan kampanye polio, peralihan trivalent Oral Polio Vaccine (tOPV) ke bivalent Oral Polio Vaccine (bOPV) dan pengenalan Inactivated Polio Vaccine (IPV) dan tahapan pemeliharaan menuju dan mempertahankan status eradikasi polio. Selain pembentukan Pokja Eradikasi Polio Global 2020, Menteri Kesehatan juga membentuk Pokja Eliminasi Campak dan Pengendalian Rubella.

PT Bio Farma (Persero) bersama Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Dirjen P2PL), Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Binfar & Alkes) membidangi Bidang Logistik yang diketuai oleh Direktur Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan, memiliki tugas untuk memantau proses inventarisasi stok tOPV dan usulan permintaan toPV.

Menurut Kepala Divisi Penjualan Dalam Negeri Bio Farma, Drajat Alamsyah, sebagai produsen vaksin tOPV dan bOPV, pihaknya selalu siap untuk mendukung program eradikasi polio global, dengan menyediakan vaksin polio sesuai dengan kebutuhan pemerintah. “Bio Farma sudah mempersiapkan setidaknya 1.5 juta vial vaksin tOPV 20 dosis untuk  pelaksanaan PIN bulan Februari 2016, 4.2 Juta vial vaksin bOPV 10 dosis yang akan digunakan untuk imunisasi rutin mulai bulan Aprl 2016 dan untuk IPV Bio Farma sedang mempersiapkan sekitar 4 juta dosis yang secara merata akan digunakan mulai bulan juli tahun 2016 di seluruh provinsi di Indonesia”, ujar Drajat Alamsyah.

Terkait peralihan dari vaksin tOPV ke bOPV dan pengenalan ke IPV, Kepala Divisi Surveilans dan Uji Klinis Bio Farma, Novilia S Bachtiar menjelaskan ada sedikit perbedaan antara bOPV dan tOPV, secara pemberian masih sama, melalui oral, namun jumlah dari setrotipe virus tersebut yang berbeda.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement