Senin 30 Nov 2015 18:40 WIB

Daop 5 Awasi 21 Titik Jalur Kereta Rawan Amblas

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas PT. Kereta Api Indonesia (KAI) mengevakuasi gerbong kereta api Lodaya jurusan Solo Balapan-Bandung yang anjlok di KM 244+5/7 Desa Mekarsari, Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (5/10).
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Petugas PT. Kereta Api Indonesia (KAI) mengevakuasi gerbong kereta api Lodaya jurusan Solo Balapan-Bandung yang anjlok di KM 244+5/7 Desa Mekarsari, Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (5/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Curah hujan yang makin tinggi, disikapi PT KAI Daop 5 Purwokerto dengan meningkatkan kewaspadaan. Hal ini karena beberapa loasi yang dilintasi jalur KA wilayah Daop tersebut, menjadi wilayah yang rawan bencana.

''Dari investarisasi yang kami lakukan, di jalur KA yang masuk wilayah Daop 5 terdapat 21 titik rawan bencana,'' jelas Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono, Senin (30/11). Secara rinci, ke-21 titik rawan bencara tersebut terdiri dari 15 titik merupakan lokasi rawan longsor, 9 titik rawan ambles, dan 4 titik rawan banjir.

Untuk menghindari terjadinya bencana terhadap rangkaian KA yang melalui jalur tersebut, pihak telah meningkatkan pengawasan. Di beberapa titik lokasi rawan longsor ditempatkan petugas yang mengamati selama 24 jam sehari, dan di beberapa lokasi lainnya dilakukan dengan meningkatkan frekwensi pengawasan jalur KA.

Bahkan untuk beberapa lokasi yang rawan ambles, Surono menyebutkan, pihaknya sebenarnya telah memperkuat fondasi dudukan bantalan rel. ''Awalnya, di jalur KA wilayah Daop 5 sebenarnya ada 14 titik yang rawan ambles. Dari jumlah itu, Namun 5 titik lainnya, fondasi bantalan relnya sudah diperkuat, dan 4 titik lagi masih sedang dikerjakan,'' kata dia.

Disebutkan Surono, ke-9 titik lokasi jalur KA rawan ambles yang ada sekarang, seluruhnya berada di lintas selatan. Masing- masing tersebar antara Stasiun Kutowinangun-Gombong sebanyak 4 lokasi, dan 5 lokasi lain di jalur antara Stasiun Kroya-Langen. ''Lokasi tersebut merupakan lokasi rawan ambles karena struktur tanahnya yang labil,'' jelasnya.

Mengenai lokasi yang rawan longsor, dia menyebutkan, kebayakan berada di lintas tengah antara stasiun Prupuk-Kroya. Di jalur ini, terdapat 10 titik yang rawan longsor. Dari jumlah itu, 3 titik berada di antara stasiun Prupuk-Linggapura, 4 titik antara stasiun Patuguran-Karanggandul,  dan 3 titik antara stasiun Notog-Kebasen.

Sedangkan 5 titik rawan longsor lainnya berada di lintas selatan, antara lain berada di antara stasiun Soka-Kebumen, stasiun Tambak-Ijo, stasiun Sidareja-Gandrungmangun, stasiun Meluwung-Cipari dan stasiun Rancakole-Langen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement