REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Partai Keadailan Sejahtera (PKS) Kota Depok Jawa Barat menyiapkan ribuan saksi untuk ditempatkan di setiap tempat pemungutan suara (TPS) pada pilkada yang digelar 9 Desember 2015.
"Penempatan saksi di setiap TPS ini merupakan salah satu antisipasi kemungkinan adanya kecurangan dalam Pilkada Depok," kata Ketua DPD PKS Kota Depok Hafidz Nasir di Depok, Ahad (29/11).
KPU Kota Depok Jawa Barat menetapkan sebanyak 3.235 TPS yang tersebar di 11 kecamatan dan 63 kelurahan. Sedangkan untuk jumlah pemilih 1.221.981 orang. Ia mengatakan pengawasan suara juga dilakukan di PPS maupun PPK hingga di KPU Kota Depok.
Pihaknya ingin memastikan agar suara tersebut benar-benar murni dari rakyat bukan dari hasil kecurangan-kecurangan. "Kami mempunyai kader dan relawan yang benar-benar teruji untuk mengawasi perolehan suara," ujarnya.
Selain itu kata dia pihaknya juga akan melakukan 'realcount' untuk mengantisipasi adanya penggiringan opini. Hasil 'realcount' ini katanya akan diketahui hasilnya setelah satu jam pencoblosan. "Kita akan pusatkan 'realcount' ini di DPD PKS Depok," jelasnya.
Hal senada juga dikatakan oleh politisi PKS Mahfudz Abdurrahman. Ia mengimbau kepada kader PKS dan juga mitra koalisi agar tetap waspada dalam proses Pilkada. "Walaupun dukungan semakin banyak tetapi harus tetap bekerja maksimal dan jangan sampai lengah," ujarnya.
Pada Pilkada Depok rencananya akan dihadirkan juru kampanye Susilo Bambang Yudhoyono, Hidayat Nur Wahid dan juga Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Pilkada Kota Depok Jawa Barat diikuti oleh dua pasangan calon, yaitu Dimas Oky Nugroho dan Babai Suhaimi yang diusung oleh PDI Perjuangan, PKB, PAN dan Nasdem. Pasangan calon ini mendapat nomor urut 1.
Sedangkan pasangan calon nomor urut 2 yaitu Idris Abdul Shomad dan Pradi Supriatna yang diusung oleh PKS dan Gerindra serta didukung oleh Partai Demokrat.