REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Setelah mati lampu listrik selama dua bulan lebih di wilayah Lampung, setiap hari, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung baru memanggil General Manajer PT PLN Distribusi Lampung, Irwansyah, Jumat (27/11).
Kepada wartawan, Sekdaprov Lampung, Arinal Junaidi, meminta PLN Lampung mengadukan kondisi daya listrik dan pembangkit listrik kepada PLN pusat. Sebelumnya, Sekdaprov, Arinal, Asisten II Ekonomi Keuangan dan Pembangunan, Adeham, Kepala Dinas Pertambangan, Pieterdono, mengadakan pertemuan.
"Jangan sampai PLN pusat tidak tahu kondisi listrik di Lampung. Mereka (PLN pusat) tahu sudah dapat pasokan dari Sumatera Selatan," katan mantan kepala Dinas Kehutanan ini.
Ia berharap bulan depan kondisi listrik berlangsung normal kembali. Saat ini, menurut dia, pihaknya sedang memperjuangkan baik ke pusat maupun mengoptimalkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Tarahan dan Sebalang 2x100 megawatt (MW).
"(PLTU Tarahan dan Sebalang) Sedang diupayakan bekerja 2x100 MW," ujar Arinal.
Pemadaman listrik terus terjadi rata di berbagai daerah di Lampung, sejak pertengahan Oktober lalu. Pemadaman kian parah memasuki bulan November 2015. Mati lampu terjadi hingga tiga kali sehari dengan durasi dua sampai tiga jam.