Jumat 27 Nov 2015 09:58 WIB

Besok, Wisatawan Diperbolehkan Mendekat ke Kawah Bromo

Jalur turun dari puncak Gunung Semeru atau Mahameru.
Foto: Erik Purnama Putra
Jalur turun dari puncak Gunung Semeru atau Mahameru.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Masyarakat banyak yang bertanya-tanya situasi Gunung Bromo dan Semeru yang sempat menyemburkan belerang. Mereka ingin mngetahui kondisi terkini lantaran ingin melakukan kunjungan wisata.

Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Ayu Dewi Utari menjelaskan, hasil pantauan terakhir, kondisi Gunung Bromo lebih stabil. Saat ini, bau belerang sudah tidak tercium, dan hanya muncul asap putih tipis yang mengarah ke barat.

Melihat kondisi yang membaik, pihaknya akan mencabut larangan bagi wisatawan mendekati kawah Bromo dalam radius satu kilometer. "Direncanakan larangan mendekat ke kawah akan kita longgarkan per besok pagi, Sabtu 28 November 2015," kata Ayu kepada Republika.co.id, Jumat (27/11).

Dia menjelaskan, pengunjung akan diizinkan melihat kawah Bromo dengan pantauan petugas. Hal itu dilakukan agar keamanan pengunjung dapat terjamin kalau swaktu-waktu kondisi Bromo memburuk. "Saat ini, suhu Bromo sekitar 7 sampai 20 derajat celcius," ujarnya.

Menurut Ayu, untuk jalur pendakian ke Gunung Semeru hingga kini masih ditutup. Hanya saja, ia memberi kabar gembira bahwa jalur pendakian akan dibuka per 1 Desember mendatang. Pembukaan jalur itu dilakukan hingga 4 Januari 2016. "Dan, selanjutnya akan ditutup lagi untuk pemulihan ekosistem Semeru sampai dengan April 2016."

Ayu menjelaskan, petugas akan berjaga di jalur pos 3-Waturejeng, terutama terkait kondisi jalur yang rawan longsor. Sehingga, pendaki diminta hati-hati pada jalur tersebut. Pihaknya tidak merekomendasikan para pendaki untuk sampai ke puncak Semeru.

"Rekomendasi pendakian tetap hanya sampai Kalimati. Saat ini, suhu Semeru 5 sampai 15 derajat celcius." Dia melanjutkan, pendaki diminta untuk menyiapkan perlengkapan pendakian yangg memadai mengingat hujan sudah mulai turun merata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement