Kamis 26 Nov 2015 03:21 WIB

Aliansi Sunda Resmi Polisikan Habib Rizieq

Ketua FPI Habib Rizieq Shihab.
Foto: Antara
Ketua FPI Habib Rizieq Shihab.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Aliansi Masyarakat Sunda Menggugat yang diinisiasi oleh Angkatan Muda Siliwangi Jawa Barat melaporkan Habib Rizieq ke Polda Jawa Barat atas tuduhan penghinaan dan pelecehan terhadap budaya sunda karena telah memplesetkan salam sunda '"sampurasun" menjadi "campur racun".

"Laporannya dilakukan kemarin. Dia memplesetkan 'sampurasun' menjadi 'campur racun' saat diundang ceramah oleh Bupati Purwakarta beberapa waktu lalu," kata Ketua Umum Angkatan Muda Siliwangi (AMS) Pusat Noeriy Ispandji Firman di Bandung, Selasa.

Pihaknya memperlihatkan rekaman video berdurasi sekitar 40 detik yang menampilkan Habib Rizieq sedang berceramah lalu memplesetkan salam sunda "sampurasun" menjadi "campur racun" kepada wartawan.

Pihaknya menuntut agar Habib Rizieq meminta maaf kepada seluruh etnis Sunda karena telah memplesetkan salam "Sampurasun".

"Kami Mengecam pimpinan Front Pembela Islam tersebut dengan melarang Habib Rizieq masuk ke Jawa Barat dan menuntut Habib Rizieq Shihab meminta maaf secara terbuka. Itu tuntutan kami," kata dia.

Noeriy mengatakan etnis sunda memang tidak suka berselisih namun ketika diganggu dan diusik maka orang Sunda juga bisa melawan karena salam "Sampurasun" bagi masyarakat sunda memiliki arti hormat dan merupakan sebuah doa.

"Perlu saya tegaskan di sini 'Sampurasan' adalah salam hormat dan doa, sekarang diplesetkan oleh seorang tokoh, tidak pantas, apalagi itu disampaikan di tanah Sunda, di Purwakarta," katanya.

Menurut dia, salam "Sampurasun" juga menjadi identitas bangsa diantara keragaman suku dan etnis yang ada di Indonesia sehingga jika diplesetkan maka secara tidak langsung kita melecehkan Bhineka Tunggal Ika.

Selain Habib Rizieq, pihaknya juga melaporkan Muhammad Syahid yang juga dianggap telah melecehkan dengan memplesetkan 'sampurasun' di media sosial Facebook.

"Orang sunda jangan diam dengan pelecehan budaya ini, kami akan koordinasi dengan semua saudara kita. Ini keterlaluan, kita seharusnya menghormati sesama budaya. Secara resmi kemarin sudah melapor ke Polda, tapi kalau Polda tidak mengusut tuntas hal ini kami dan teman-teman akan bergerak," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement