Rabu 25 Nov 2015 14:23 WIB

Pelesetkan Sampurasun, Habib Rizieq Dilaporkan ke Polda Jabar

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Habib Rizieq Shihab
Habib Rizieq Shihab

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Berbagai organisasi Sunda yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sunda Menggugat, melaporkan Habib Rizieq atas tuduhan penghinaan dan pelecehan terhadap budaya Sunda. Pasalnya, dalam sebuah acara di Purwakarta beberapa waktu lalu, Habib Rizieq telah memelesetkan salam orang Sunda  'sampurasun' menjadi 'campur racun'. 

Aliansi Masyarakat Sunda Menggugat dimotori oleh Angkatan Muda Siliwangi (AMS) Jawa Barat (Jabar). Sejumlah organisasi masyarakat Sunda, ikut bergabung dalam aliansi ini. Di antaranya, Sundawani, Forum Ki Sunda, Badan Musyawarah Sunda (Banmus) dan lain-lain.

Semua Ormas Sunda, mengecam pimpinan Front Pembela Islam tersebut. Bahkan, mereka sepakat melarang Habib Rizieq masuk ke wilayah Jabar dan menuntut Habib Rizieq Shihab meminta maaf secara terbuka. 

Menurut Ketua AMS Jabar Noeriy Ispandji Firman, orang Sunda memang tidak suka berselisih. Tetapi, ketika diganggu dan diusik maka orang Sunda juga bisa melawan. Salam Sampurasun, bagi orang Sunda memiliki arti hormat dan merupakan sebuah doa. 

"Itu adalah salam hormat dan doa, sekarang diplesetkan oleh seorang tokoh, tidak pantas, apalagi itu disampaikan di tanah Sunda, di Purwakarta," ujar Noeriy kepada wartawan,  di Kantor AMS Jalan Braga Bandung, Rabu (25/11).

Noeriy menjelaskan, kejadian bermula ketika Habib Rizieq diundang berceramah di Purwakarta pada Senin (15/11). Di dalam ceramahnya Habib Rizieq mengubah salam khas Sunda, sampurasun menjadi campur racun. Sehingga, masyarakat Sunda tersinggung.

Aliansi Masyarakat Sunda Menggugat, kata dia, melaporkan Habib ke Polda Jabar, Selasa (24/11) dengan tuduhan melanggar Undang-undang ITE. Karena, di dalam video ceramah Habib, menampilkan pelecehan terhadap budaya Sunda.

Selain Habib Rizieq, kata dia, aliansi juga melaporkan Muhammad Syahid yang juga dianggap telah melecehkan dengan memplesetkan 'sampurasun' di media sosial Facebook.  

Menurutnya, orang Sunda tak bisa diam budayanya dilecehkan. Oleh karena itu, dia akan berkoordinasi dengan semua orang Sunda. Karena, ucapan Habib tersebut sudah keterlaluan. Seharusnya, semua saling menghormati sesama budaya. "Secara resmi kemarin (Selasa, 24/11, red) kami sudah melapor ke Polda, tapi kalau Polda tidak mengusut tuntas hal ini, kami dan teman-teman akan bergerak," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement