REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa waktu ke depan Indonesia bersama negeri Asia Tenggara lainnya akan menghadapi persaingan antar negara dan bangsa, yakni era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Era ini tidak bisa ditolak lagi oleh masyarakat Indonesia.
“Persaingan dan kompetisi antar bangsa nanti akan berlangsung sangat cepat dan kuat,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutannya pada Puncak Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2015 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (24/11).
Dalam menghadapi itu, Jokowi menegaskan, bangsa Indonesia jelas harus mempersiapkan diri. Sementara persiapan ini semua berada di pundak guru-guru Indonesia. Karena itu, Jokowi menitipkan pesan ini kepada seluruh guru yang hadir dalam peringatan HGN maupun yang di seluruh pelosok negeri lainnya.
Menurut Jokowi, persiapan ini harus dilakukan agar Indonesia tidak menjadi negara pecundang. Dia menegaskan, Indonesia harus menjadi pemenag dalam persaingan ketat tingkat global nanti.
Masyarakat Indonesia termasuk anak generasi bangsa perlu dibekali mentalitas pemenang. Mereka juga harus diterapkan sikap kreatifnya dan berani bersaing dengan tetap memegang keuluhuran pekerti yang tinggi. Di samping itu, lanjut Jokowi, perlu dibekali juga sikap solidaritas yang kuat terhadap bangsa.
“Oleh sebab itu, guru jangan pernah lelah untuk terus berkarya,” kata Jokowi. Guru juga perlu terus mengembangkan dan belajar mengembangkan metode dalam pembelajaran. Dengan demikian, peserta didik bisa berkembang dengan baik dan kritis ke depannya.
“Dirgahayu Guru Indonesia! Semoga karya kalian bisa membuka jalan bagi masa depan Indonesia yang lebih baik. Majulah guru Indonesia!” tambah Mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
