Senin 23 Nov 2015 09:40 WIB

Lembaga Riset UI Siap Bangun Depok Jadi Kota Percontohan

Pengalihan arus lalu lintas akibat proyek pengerjaan terowongan Tol Cijago di Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, Rabu (25/2).  (foto : MgROL_34)
Pengalihan arus lalu lintas akibat proyek pengerjaan terowongan Tol Cijago di Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, Rabu (25/2). (foto : MgROL_34)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Mohammed Ali Berawi menyatakan, UI siap membantu Pemerintah Kota Depok untuk membangun kota tersebut menjadi kota percontohan di Indonesia.

"UI tentunya selalu terbuka kepada Pemkot Depok turut serta 'sharing' dalam membangun Depok menjadi lebih baik. Banyak aktivitas penelitian yang hasilnya ditujukan untuk masyarakat Indonesia dan tentunya juga warga Depok," katanya, di kampus UI Depok, Senin (23/11).

Ali Berawi yang juga pakar infrastruktur turut menyoroti infrastruktur di Kota Depok. Menurutnya, dalam lima hingga 10 tahun mendatang Depok akan menjadi kota yang 'massive'. Arah infrastruktur Depok ke depan adalah bagaimana menciptakan Sustainable City (kota berkelanjutan).

Ini artinya pembangunan jalan akan mengikuti perkembangan pengembangan wilayah tata ruang Depok sehingga nantinya aksestabilitas terbagi-bagi, tidak hanya di satu titik. "Saat ini semuanya terpusat hanya di Margonda saja. Ke depan harapannya semua wilayah dapat pula berkembang menjadi kota yang besar," ujarnya.

Ia mengatakan, Depok memiliki beberapa keuntungan, yakni sumber daya manusia yang berlimpah dan didukung sebagai wilayah keberadaan sejumlah universitas. "Depok itu punya keuntungan. Anak mudanya tercatat ada 40 persen. Dengan didukung institusi pendidikan yang mumpuni, para generasi muda ini dapat menciptakan industri kreatif yang bisa diandalkan," tambahnya.

Ia berharap, nantinya ketersediaan 'shuttle' bus yang didukung pedestrian yang baik, dapat dengan mudah ditemukan di Depok. Dalam 5-10 tahun ke depan, Jalan Margonda akan menjadi percontohan tempat transportasi publik dan pedestrian yang akan terintegrasi dengan kekuatan Depok seperti kota industri kreatif, katanya.

Meski demikian, pembangunan kota diharapkan tetap mempertimbangkan analisa mengenai dampak lingkungan (amdal). "Jangan membangun apartemen atau infrastruktur lain yang tak memperhatikan amdalnya, misalnya menyerap air tanah sehingga menjadi kontra produktif untuk pembangunan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement