Ahad 22 Nov 2015 17:16 WIB

Sumsel Dapat Kucuran DAK Kemenpar 2016 Sebesar Rp 2 Miliar

Rep: Maspril Aries/ Red: Andi Nur Aminah
Pagoda yang ada di Pulau Kemaro, Sumsel
Foto: ROL/Winda Destiana
Pagoda yang ada di Pulau Kemaro, Sumsel

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pengembangan pariwisata Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pada 2016 mendapat bantuan dana dari pemerintah pusat. “Pada anggaran 2016 Sumsel mendapat kucuran dana alokasi khusus atau DAK dari Kementerian Pariwisata sebesar Rp 2 miliar,” kata Irene Camelyn pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel, Ahad (22/11).

Menurut Irene, DAK tersebut diperuntukkan bagi dua Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di Sumsel. Dua KSPN yang mendapat bantuan itu adalah, KSPN Palembang Rp 1 miliar dan KSPN Pagaralam Rp 1 miliar.  "Kita juga mengusulkan lagi tambahan dua KSPN lagi yaitu KSPN OKU Selatan dan KSPN OKU,” katanya.

Untuk penggunaan dana tersebut menurut mantan Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Sumsel masih akan dibahas lebih lanjut. Agar pengembangan konsep wisatanya sama antara kabupaten, kota dan provinsi. "Kita akan rapatkan apa yang harus dikembangkan di Palembang dan Pagaralam agar lebih fokus pengembangan pariwisatanya," kata Irene.

Dibandingkan 2014 lalu, jumlah DAK sektor pariwisata yang diterima Sumsel jumlahnya sama. DAK pariwisata, ia mengatakan hanya istilahnya yang baru karena dulu disebut sebagai tugas pembantuan.

Untuk pengembangan program pariwisata di Sumsel, Plt Kepala Disbudpar mengajak kabupaten dan kota di Sumsel untuk mencari dana yang bersumber dari APBN yang sangat banyak agar tidak membebani APBD. “Saat ini eranya, bukan yang besar melawan yang kecil tapi yang cepat melawan yang lambat. Jadi tiap kabupaten dan kota mari kita berlomba mencari peluang sebesar-besarnya dalam mengembangkan pariwisata di Sumsel,” katanya.

Sementara itu pada kesempatan terpisah Ketua Komisi V DPRD Sumsel Fahlevi Maizano mengatakan, ada banyak potensi pariwisata di Sumsel khususnya wisata alam dan budaya yang belum maksimal pengelolaannya. Menurut anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan, sebaiknya pengembangan potensi pariwisata di Sumsel dapat melibatkan pihak ketiga atau swasta dalam pengelolaan. “Jadi tidak hanya tugas Dinas Pariwisata saja,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement