REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Konferensi Jurnalis Televisi Asia Pasifik ke-3 digelar di kota Palembang, Sumatera Selatan Jumat (20/11). Dalam konferensi tersebut dihasilkan 'Komitmen Palembang' yang berisi kesepakatan bersama Jurnalis Televisi di Asia Pasifik untuk menumbuhkan dan menjalankan jurnalisme positif.
Ketua Umum Ikatan Jurnalisme Televisi Indonesia (IJTI), Yadi Hendriana mengatakan jurnalisme positif adalah produk jurnalistik yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, yang berdampak positif memberikan manfaat bagi orang banyak.
"Karya-karya jurnalistik yang dipublikasinya di media massa tidak hanya sekadar mengungkap fakta semata, namun karya jusnalistik tersebut mampu mendorong perubahan ke arah yang lebih baik," katanya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (21/11).
Sekjen IJTI, Jamalul Insan mengatakan 'Komitmen Palembang' ini sejalan dengan harapan Dewan Pers. Dengan demikian IJTI akan semakin bertekad meningkatkan profesionlisme jurnalisnya, serta berperan aktif mengkikis keberadaan media/pers abal-abal di Indonesia.
"Melalui konferensi ini seluruh peserta dalam negeri maupun dari mancanegara, sepakat untuk menerapkan jurnalisme positif untuk perdamaian dunia serta perubahan ke arah yang lebih baik," ujar Insan.
Konferensi ini merupakan lanjutan dari konferensi tahun sebelumnya yang diselenggarakan di kota Surabaya, Jawa Timur dan Manado, Sulawesi Utara. 'Komitmen Palembang' menjadi kesepakatan bersama para Jurnalis Televisi untuk memegang prinsip profesionalisme jurnalis televisi jauh lebih baik.