REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerukan perdamaian di Laut Cina Selatan, serta meminta Tiongkok bersama ASEAN menciptakan stabilitas di kawasan tersebut.
Pada acara KTT ASEAN-Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Tiongkok merupakan mitra penting ASEAN. Kerja sama ASEAN-RRT akan memasuki usia seperempat abad (25 tahun) pada 2016.
Presiden Jokowi juga memberikan penekanan pada dua hal, yakni pertama, ASEAN dan RRT harus mampu menciptakan stabilitas dan perdamaian di kawasan.
Dalam hal ini, terkait masalah Laut Tiongkok Selatan, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa ketegangan di Laut Tiongkok Selatan harus dikurangi dan kegiatan-kegiatan yang dapat menciptakan ketegangan harus dihentikan.
Menurut Presiden, negara-negara di sekitar kawasan Laut Tiongkok Selatan sebaiknya mengedepankan semangat kerja sama (mood of cooperation). Ia percaya, hal itu akan lebih baik daripada semangat saling bertentangan (mood of rivalries) yang dikedepankan.
"Saya yakin tidak ada satupun dari kita yang menginginkan ketidakstabilan di Laut Tiongkok Selatan," kata Presiden.
Untuk itu Presiden Jokowi berharap, setiap negara yang terlibat dalam masalah Laut Tiongkok Selatan hendaknya menghormati hukum internasional yang berlaku. Negosiasi Code of Conduct harus dipercepat. Selain itu, Declaration of Conduct harus diimplementasikan secara utuh dan efektif.
Penekanan kedua yang diserukan oleh Presiden Jokowi adalah bahwa ASEAN dan RRT harus mampu membangun suatu kemitraan ekonomi yang saling menguntungkan, mengingat potensi ekonomi dari ASEAN dan RRT sangat besar.
"Kita telah memiliki target perdagangan dua arah sebesar 1 triliun dolar AS pada 2020. Selain itu, investasi ditargetkan mencapai 150 miliar dolar AS. Kata kunci saling menguntungkan perlu terus mendapatkan perhatian dalam kerja sama ini," jelasnya.
Sebagai penutup, Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa Indonesia memberikan apresiasi kepada RRT yang telah menjadi co-sponsor rancangan East Asia Summit (EAS) Statement on Enhancing Regional Maritime Cooperation untuk disahkan pada KTT ke-10 Asia Timur.
"Semua Negara EAS telah menyetujuinya dan Indonesia yakin RRT akan dapat memberikan kerja samanya," ucapnya.