Jumat 20 Nov 2015 09:35 WIB

SBY Jadi Tamu Khusus Paviliun Indonesia di KTT Paris

Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Foto: SBY
Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi tamu khusus dalam diskusi terkait perubahan iklim di Paviliun Indonesia pada side event Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim (Conference of Parties/COP) ke-21 PBB di Paris, Prancis.

"Ini kali ke-5 kita buka paviliun di kegiatan COP. Umumnya akan berisi diskusi, seminar, ada juga sesi khusus kali ini tamunya (Presiden ke-6) SBY pada 8 Desember 2015," kata staf ahli Bidang Sumber Daya Alam Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Agus Justianto selaku penanggung jawab Paviliun Indonesia di side event COP21 di Jakarta, Kamis (19/11).

Paviliun Indonesia yang rencananya dibuka Presiden Joko Widodo akan buka dari 30 November hingga 11 Desember 2015, di Hall 2B Le Bourget Aeroport Exhibition Park. Dan tamu khusus lain yang akan ikut hadir dalam sesi khusus di Pavilliun Indonesia, menurut dia, mantan Direktur Jenderal Center for International Forestry Research (CIFOR) Frances Syemour.

Secara umum, Agus mengatakan Paviliun Indonesia dirancang untuk mempromosikan program-program Indonesia terkait perubahan iklim. "Ini jadi semacam 'show case' apa yang ada di kita, dan apa yang sudah dilaksanakan kita promosikan di sana".

Lebih lanjut, ia mengatakan Paviliun Indonesia kali ini mengangkat tema Solution to Climate Change, dengan subtema diantaranya tentang manajemen lanskap yang berkelanjutan, energi baru terbarukan, solusi energi, ketahanan iklim, dan kota pintar.

"Kita rancang kegiatan dalam sesi seminar, dialog, pameran, info lewat video mapping di sebagian dinding paviliun. Ada juga media interaktif, pertunjukan kesenian, dan kuliner Indonesia," ujarnya.

Sejauh ini, ia mengatakan ada 43 sesi kegiatan yang akan digelar di paviliun seluas 23 meter persegi (m2), dan masih akan bertambah. Berbagai pihak ikut mengisi paviliun dari mulai pemerintahan, pihak swasta, Lembaga Swadaya Masyarakat, masyarakat, forum pemuda, forum masyarakat adat.

Isu-isu terkait lingkungan dan kehutanan, lanjutnya, akan dibahas, seperti dialog soal legalitas kayu, hasil pengurangan emisi dari hutan, hingga isu terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta upaya restorasi lahan gambut.

Pencapaian penggunaan energi terbarukan ikut dipaparkan Kementerian Perhubungan, hasil penelitian perwakilan pemuda Indonesia di Kutub Utara, dan upaya yang telah dilakukan masyarakat adat dalam memerangi dampak perubahan iklim.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement