Kamis 19 Nov 2015 23:09 WIB

36 WNI yang Ditahan Polisi Malaysia, akan Bergabung ISIS?

Rep: c33/ Red: Taufik Rachman
Gerakan ISIS
Foto: VOA
Gerakan ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Perlindungan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigjen Pol Herwan Chaidir mengatakan ke-36 Warga Negara Indonesia (WNI) yang tertangkap di Malaysia akan dipantau. Tujuannya, guna mengetahui hubungan antara ke-36 orang itu terhadap negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Herwan mengatakan ke-36 WNI itu ditangkap pada 15 November lalu ketika kedapatan tidak memiliki tiket pulang. Ke-36 orang itu datang ke Malaysia dengan menaiki salah satu maskapai swasta asal Indonesia.

Ia mengatakan para WNI itu akan terus dipantau ketika telah kembali di Indonesia. Menurut dia, pihaknya masih belum mengetahui apakah para WNI itu merupakan termasuk jaringan ISIS atau bukan.

"Kalau sudah di Indonesia kita data dan cari tahu apakah mereka bagian dari jaringan ISIS atau tidak," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Kamis, (19/11).

BNPT sudah bekerja sama dengan Kepolisian di Raja Malaysia guna membongkar motif keberangkatan ke-36 WNI itu ke Indonesia. Terlebih lagi, dalam waktu dekat ini akan dilangsungkan KTT ASEAN yang akan mengundang Presiden Amerika Barrack Obama di Malaysia. "Hingga saat ini mereka masih didalami," ujarnya.

Para WNI itu masih berada dalam pengawasan Kepolisian di Raja Malaysia. Ia membenarkan masih diselidiki apakah mereka akan melakukan aksi terorisme di Malaysia atau malah akan melanjutkan perjalanan ke daerah ISIS.

Mengenai asal para WNI itu, semuanya berasal dari daerah Jawa Tengah dengan asal kota-kota yang berbeda. "Asal kotanya variatif tapi mereka berasal dari Provinsi Jawa Tengah," katanya.

 

(Baca hak Jawab dari 36 WNI: 36 WNI Bantah Diamankan Polisi Malaysia dan Terkait ISIS)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement