Kamis 19 Nov 2015 21:00 WIB

Koperasi di NTB Mati Segan Hidup tak Mau

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Yudha Manggala P Putra
Koperasi /ilustrasi
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Koperasi /ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi NTB mengibaratkan jumlah koperasi yang tidak aktif sebanyak 1200 lebih menyebar di 10 Kabupaten/Kota seperti “mati segan, hidup tak mau”.  

Meski begitu, upaya mengaktifkan kembali koperasi terus dilakukan sepanjang tahun.

“Dari total koperasi sebanyak 3666, ada 1200 tidak aktif tapi kita coba aktifkan kembali dan sebelumnya sudah diberikan teguran. Ada koperasi serba usaha dan simpan pinjam. Iya, (mati segan, hidup tak mau),” ujar kepala Dinas Koperasi, Supran kepada Republika di Kota Mataram, Kamis (19/11).

Alasannya banyak koperasi tidak aktif, ia menuturkan, mereka tidak pernah melaksanakan kewajiban untuk rapat anggota koperasi minimal 2 tahun.

Selain juga, tidak terdapat aktivitas dan serta tidak memiliki alamat jelas. “Itu indikator yang disebut koperasi tidak aktif,” ungkapnya.  

Dirinya mewanti-wanti kepada seluruh penyuluh koperasi di lapangan agar mengawasi keberadaan koperasi yang tidak aktif dan tidak boleh menerima kucuran anggaran dana. Kecuali sudah mengaktifkan kembali aktivitas koperasi yang bersangkutan.

Gerak langkah koperasi yang relatif tidak terlihat, Supran lantas mengimbau kepada masyarakat agar keterlibatan anggota koperasi jangan hanya didominasi oleh masyarakat yang tidak mampu.  

Akan tetapi, perlu masyarakat yang memiliki kemampuan lebih dari segi keuangan sehingga koperasi bisa berjalan berkesinambungan.

“Kalau hanya orang tidak mampu yang kita dorong untuk berkoperasi sulit berkembang, karena walaupun kumpulan orang-orang kalau uang gak ngumpul-ngumpul gak ada artinya,” ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement